Pengarangnya saat itu adalah seorang Wakil Mentri Energi Sumber Daya dan Mineral. Prof. Widjajono Partowidagdo, M.Sc, M.A, Ph.D. Sekarang, beliau sudah tiada. Beliau telah di panggil kehadirat Allah SWT. bebrapa kebiasaan beliau yang layak di tiru seperti pesan beliau ''Saya biasa tidur jam 20.00 WIB dan bangun jam 02.00 WIB pagi lalu Salat malam dan meditasi serta ceragem sekitar 30 menit, lalu buka komputer buat tulisan atau nulis email''.
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/04/22/m2v4rz-pesan-terakhir-wamen-esdm-widjajono
Seperti di beritakan di beberapa Media beliau Meninggal ketika sendang di Gunung tambora. Berikut videonya detik detik meninggalnya wakil mentri tersebut digunung tambora
https://www.youtube.com/watch?v=wQQzTBICtKs&feature=player_embedded
http://sidomi.com/87977/video-detik-detik-meninggalnya-wakil-menteri-esdm-widjajono-partowidagdo-beredar-di-youtube/
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri ESDM Wijajono Partowidagdo meninggal dunia saat melakukan pendakian Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat, kata Kepala Biro Hukum dan Humas Kementerian ESDM, Susyanto saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (21/4
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/04/21/m2tocr-wamen-esdm-meninggal-dunia-di-tambora
Kembali kepada Buku 'Migas dan Energi Nasional'. Ketika melihat halaman depan, daftar isi dan beberapa halam didalamnya saya sudah tertarik hanya saja tentu saya tidak bisa meminjam buku tersebut. Pertama saya juga sedang menyelesaikan Skripsi saya tentang energi alternatif dari Ethanol. kedua buku tersebut sedang di gunakan oleh beliau. ketika buku tersebut tebal, yang tidak mungkin di baca seperti novel Ayat- Ayat cinta ataupun KCB yang 3 hari selesai.
Dengan Latar belakang yang luar biasa saya yakin bukunya sangatlah bermanfaat. karenanya saya ingin memilikinya. setidaknya mempunya karya dari seorang yang luar biasa. Seprti di lamanya wikipedia experiannya luarbiasa mumpuni dan pakar di bidangnya , beberapa saya cantumkan hanya riwayat pendidikannya saja, selebihnya bisa lihat di situs berikut. http://id.wikipedia.org/wiki/Widjajono_Partowidagdo
Setelah selesai Skripsi, terlupakan oleh lomba lomba ilmiah Sugestion system di Pertamina. Tidak beberapa lama setelah memenangkan lomba itu saya hijrah dari pertamina di perusahaan Oil and Gas lain, yang memungkinkan saya memiliki waktu luang yang lebih banyak. Di perusahaan baru saya mulai berfikir bahwa keilmuan yang saya miliki tentang oil and gas terlalu amatlah kurang. Maka, mulailah saya mencari buku buku tentang Oil, Gas dan energi ataupun Option untuk kuliah S2 tentang Teknik Perminyakan.
Option Untuk kuliah S2 di Perguruan tinggi Bandung yang saya idamkan semasa SMA dulu saya datangi, ataupun option untuk kuliah di perguruan tinggi Swasta Jakarta seperti Senior saya di Pertamina. Ternyata memang untuk kuliah Biaya dan waktu adalah Tantangan terbesar untuk di realisasikan. Akhirnya sementara option itu saya simpan dahulu dan memilih Option termudah, yaitu belajar Mandiri.
Mencari buku-buku tentang oil dan gas Tidak mudah memang, termasuk teringat kembali buku yang di rekomendasikan oleh senior saya itu. saya mencari di beberapa toko buku besar, maupun toko buku bekas di kwitang, bahkan kekampus di mana buku itu di rekomendasikan kepada mahasiswa S2. ternyata tidak ada juga.
Lain waktu saya jalan-jalan ke bandung, tanpa sengaja jalur mobil angkot yang saya tumpangi masuk lorong lorong, di beberapa lorong itu ada toko emperan buku bekas. Setelah saya menyelesaikan urusan saya di bandung saya kembali ke jalur di mana saya memulainya. Naik angkot dari leuwi panjang-Kalapa dan Kalapa - Ledeng. tidak jauh dari terminal kalapa ledeng itulah ku kembali ke toko buku bekas di emperan tersebut. Sebenarnya tidak teringat pula mencari buku 'Migas dan Energi Nasional' itu tetapi Alhamdulillah di situlah saya mendapatkan buku itu. yaaa, buku bekas mahasiswa ITB teknik perminyakan, namanya masih ada di lembar pertama. dan beberapa buku lain.
Harapan saya tentu saja, siapapun yang bekerja di bidang apapun untuk terus belajar dan belajar. Kemudian kita juga harus belajar, bahwa Alam pun masih menyimpan Ilmu yang belum terungkap. Belajar tidak selalu di kampus. Raih dan rengguk nikmatnya manisnya Ilmu. Tentu saja mampu melanjutkan ke jenjang lebih tinggi itu sangatlah baik. Jangan sampai kita bekerja 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun yang bisa jadi sebenarnya hanya bekerja selama 1 hari yang di ulang ulang selama kurun waktu 20 tahun.
Kita harus mengetetahui tujuan kemana arah kita bekerja. Apakah sekedar Uang ?
Mudah Mudahan karyamu akan dikenal dan di kenang pak Wied.......Usia dan Karirmu memang Telah usai, tapi Karya tak mengenal Usia.
Salam
Guruh Akbar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar