Rabu, 19 November 2014

Dasar-dasar Reservoir Engineering



“Reservoir Engineering” merupakan cabang dari “Petroleum Engineering” dengan tugas utamanya adalah peramalan kelakuan reservoir, laju produksi dan jumlah minyak atau gas yang dapat diproduksikan dari suatu sumur, sekelompok sumur, ataupun dari seluruh reservoir, di masa datang berdasarkan anggapan-anggapan yang mungkin, ataupun dari sejarah masa lalunya yang sudah ada.

Pengertian Istilah
Menurut Kamus besar indonesia re·ser·vo·ir /resérvoir/ n adalah tempat menyimpan barang-barang cadangan (spt air, bahan bakar gas).

Secara umum Reservoir adalah suatu tempat terakumulasinya minyak dan gas bumi didalam perut bumi. Pada umumnya reservoir minyak memiliki karakteristik yang berbeda-beda tergantung dari komposisi, temperature dan tekanan pada tempat dimana terjadi akumulasi hidrokarbon didalamnya.

Sumur minyak adalah istilah umum untuk segala pemboran melalui permukaan bumi yang dirancang untuk mencari dan mendapatkan hidrokarbon minyak bumi. Biasanya beberapa gas alam yang diproduksi bersama dengan minyak. Dengan baik yang dirancang untuk menghasilkan gas atau hanya dapat disebut sumur gas


 

 

 

 
BATASAN

‹ Perkiraan cadangan migas pada kondisi ketidakpastian.
‹ Definisi cadangan dan ketidakpastian.
‹ Ketidakpastian secara teknis, ekonomis, dan politis.
‹ Cara mengurangi ketidakpastian.

Definisi Ketidakpastian: belum tentu terjadi, belum didefinisikan secara jelas, tanpa/kurang kejelasan.
Tipe-tipe ketidakpastianDiantaranya :
‹ Ketidakpastian Teknis: geophysical, geological, petrophysical, atau engineering risk.
‹ Ketidakpastian Ekonomis: risiko harga, kapital dan biaya operasi, pembagian hasil, dan pajak.
‹ Ketidakpastian Politis: country risk - stabilitas pemerintahan, status kepemilikan produksi minyak dan (konsesi, PSC, KKKS, etc...)


Secara umum seorang “Reservoir Engineer” akan berhubungan dengan:

@ Data dasar, data mengenai sifat fisika/kimia-kimia-fisika, batuan dan fluida reservoir.
@ Penentuan besarnya cadangan, baik awal maupun sisa, aliran fluida dalam media berpori.
@ Test sumur, meliputi: test tekanan, produktivitas, komunikasi antar reservoir dan/atau layer.
@ Kelakuan reservoir, perawalan kelakukan reservoir di masa datang berdasarkan kelakuan di masa lalu.
@Peningkatan recovery, Analisis keekonomian.



TAHAPAN DALAM MEMPELAJARI “RESERVOIIR ENGIINEERIING

Tahap I
Lebih dikenal sebagai tahap pengenalan dasar teknik reservoir, yang membahasteknik reservoir secara umum, sifat statis dan dinamis batuan maupun fluida reservoir, sifat-sifat reservoir, permeabilitas, aliran fluida seperti laju produksi pendesakan dan efisiensi pendorongan fluida, saturasi, tekanan kapiler yang mencerminkan distribusi saturasi fluida dalam reservoir, kompresibilitas yang mencerminkan pengaruh perubahan tekanan terhadap fluida maupun batuan.



Tahap II
Dikenal sebagai tahap aplikasi dasar teknik reservoir, membahas mengenai pengertian cadangan serta perhitungannya, kelakuan reservloir serta aplikasi persamaan aliran fluida dalam media berpori, penahapan produksi reservoir.


Tahap III
Dikenal sebagai aplikasi lanjut teknik reservoir, membahas mengenai analisis dan interpretasi persamaan aliran fluida dalam media berpori seperti test sumur.


Tahap IV
Dikenal sebagai tahap “RESERVOIR SIMULATION”


Estimasi Cadangan dan Ketidakpastian

1. Batas Reservoir
Batas Reservoir adalah batas pemisah antara daerah hydrokarbon dan daerah non-hydrokarbon, dapat berupa:
Batas Geologi
Batas perbedaan fluida hydrokarbon, seperti batas minyak air, batas gas-air, atau batas gas-minyak.


2. Klarifikasi Reservoir berdasarkan perangkap geologi
Perangkap Struktur Perangkap Stratigrafi Perangkap Kombinasi

3. Tingkat / derajat Heterogenitas Reservoir
Uniform dan non-uniform Homogen dan heterogen Isotropic dan un-isotropic

4. Klasifikasi Reservoir berdasarkan fluidanya
Reservoir Minyak : black oil, volatile oil
Reservoir Gas : dry gas dan wet gas

5. Klasifikasi Reservoir berdasarkan tekanan awal
Undersaturated Reservoir
Saturated Reservoir

6. Klasifikasi Reservoir berdasarkan mekanisme pendorong
Soluton gas drive Gas cap drive Water drive Combination drive

7. Rencana dan macam test yang akan dilakukan sesuai dengan jenis reservoirnya.

8. Rencana pengembangan reservoir, pola pengurasan yang berhubungan dengan letak sumur- sumur produksi dan injeksi, jumlah sumur, dsb.

9. Rencana pengurasan reservoir dan tahapan cara produksi
Primary production (natural depletion) Secondary recovery (water atau gas injection) Tertiary recovery (enhanced oil recovery)

 Reserves (Cadangan)

 Awal isi minyak atau Gas  (Initial oil in place/initial gas in place)
Adalah jumah minyak atau gas dalam suatu reservoir yang dihitung secara volumetris berdasarkan data geologi serta pemboran, atau material balance berdasarkan data sifat-fisik fluida dan batuan reservoir produksi serta ulah/kelakukan reservoir, atau dapat juga dengan cara perhitungan simulasi reservoir.

Klasifikasi Cadangan
 
Jenis Cadangan (Reserves)

1. Cadangan Terbukti (Proven):
Jumlah fluida hidrokarbon yang dapat diproduksikan yang jumlahnya dapat dibuktikan dengan derajat kepastian yang tinggi.
> Hasil analisa kualitatif log yang dapat dipercaya
> Penelitian dan pengujian kandungan yang berhasil
> Dapat menghasilkan pada tingkat produksi yang komersial

2. Cadangan Potensial (Probable dan Possible):
Cadangan ini berdasarkan pada peta geologi dan masih memerlukan penelitian dengan pemboran lebih lanjut.

Tatacara Memperkirakan Cadangan minyak


Penentuan Tahap Produksi

a. Produksi Tahap Awal (primer)

> Secara alamiah, yaitu produksi yang terjadi karena tenaga reservoir tersebut mampu untuk mengangkat fluida ke permukaan.

> Pengangkatan buatan, masih menggunakan tenaga reservoir tersebut ditambah dengan tenaga dari luar (misalnya pompa angguk, pompa reda) atau dengan mengurangi berat cairan di dalam kolom sumur (misalnya dengan gas lift).

b. Produksi Tahap Kedua (Sekunder)

¾ Menjaga kestabilan dan/atau menambah tenaga reservoir secara langsung yaitu dengan menginjeksikan air atau gas pada suatu sumur, untuk kemudian memproduksikannya dari sumur lainnya.


c. Produksi Tahap Lanjut (Enhanced Oil Recovery)
    > Injeksi panas: huff puff, steam (uap), in situ combustion
    > Injeksi bahan: kimia, surfactant, polimer
    > Injeksi terlarut (miscible): gas C02 atau N2

Penentuan Tahap Produksi



Simulasi Reservoir

Simulasi reservoir merupakan salah satu cara yang digunakan untuk:
a    Memperkirakan isi minyak gas awal dalam reservoir.
b    Indentifikasi besar dan pengaruh aquifer (cadangan air).
c   Indentifikasi pengaruh patahan dalam reservoir.
d   Memperkirakan distribusi fluida.
e   Identifikasi adanya hubungan antar layer secara vertikal.
f   Peramalan produksi untuk masa yang akan datang.
g   Peramalan produksi dengan memasukkan alternatif pengembangan:
                >Jumlah penambahan sumur produksi
                > Jenis/cara menambah produksi
                > Jumlah penambahan sumur injeksi
                > Sistim/bentuk/luas pattern
h.   Membuat beberapa kasus untuk optimalisasi produksi minyak

Simulasi
Simulasi merupakan suatu bentuk/model reservoir yang dijabarkan secara matematis. Dimana model tersebut dibuat dan dianggap seperti keadaan sebenarnya, sesuai dengan parameter-parameter reservoir yang ada, atau asumsi-asumsi yang dapat dipercaya.

Well simulasi


Peralatan Simulasi
Perangkat keras (komputer dan perpheralnya) Perangkat lunak (simulator)
Reservoir sebagai model
Langkah-Langkah Pelaksanaan Simulasi
Persiapan data Inisialisasi Penyelarasan Peramalan keekonomian

Jenis Simulator
a.  1 Phase (gas reservoir)
b.   Black Oil
c.  Model Compositional
d.  Model Miscible Model


 
Sumber : Kuswo Wahyono, Ketua Umum Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia, 2008.
                Wikipedia



Terima Kasih Telah mampir di Bolg Kami
Kami harapkan Komentar anda.
Yuk Bergabung berbagi di Group Oil Gas dan Gheotermal Energy

Selasa, 18 November 2014

Al Hikam Eps 5 : Energi Menulis 1

Satu minggu ini (di bulan Maret 2013) waktu kosongku di habiskan untuk membaca sebuah buku karya Hamid Fahmy Zarkasy, seorang anak dari salah satu pendiri Pesantren Gontor, seorang santri yang menamatkan pendidikan S1 nya di Pesantren ayahnya di Gontor, S2 di Lahore pakistan dan Brimingham Inggris dan S3 di ISTAC malaysia. Bukunya Berjudul MISYKAT : Refleksi tentang islam, Westernisasi & Liberalisasi sebenarnya kumpulan tulisan di Kolom Misykat di Jurnal Islamia Republika.



Membaca tulisan tulisan ini, mengingatkan ku akan buku buku yang ku baca di 6 -7 tahun lalu ketika ku duduk di bangku SMA 2 Cirebon. Apa pasalnya, karena di waktu itu saya sangat cenderung dan dominan membaca buku buku Filsafat pemikiran dan cenderung berat dari pengolahan pemilihan kata dan makna sekaligus berat juga dari jumlah halaman. Diantara mengerti dan tidak mengerti atau diantara paham dan tidak paham buku buku tebal itu tetap ku habiskan untuk di baca.

Hingga pada akhirnya jenuh saat di penghujung SMA. Dan akhirnya sampai pada sebuah buku pemikirn asal mesir walaupun saat itu hanya baca kata pengantar penulis, bahkan saya lupa judul dan pengarangnya, tapi yang masih kuingat sebuah kata kata atau sebuah kesimpulan bahwa ‘’ibarat terbang bahwa filsafat itu terbang tinggi meski tak mampu mencapai puncak tertinggi bahkan awan pun tidak terjangkau tetapi ia pun tak mampu berdiri tegak di muka bumi.

Filsafat itu melayang layang antara bumi dan langit ia terombang ambing oleh kebingungan filusupnya itu sendiri, sedang disisi lain ilmu Islam yang mengkaji tentang tasawuf dia bukan saja mampu tegak di bumi bahkan ketika terbang ia mampu menembus langit dan bahkan mencapai Tuhan’’. Dengan Keimanan.

Hei Kawan!!! santai saja, saya tidak akan meneruskannya untuk kalian baca dengan tema yang berat, saya akan keluarkan nanti saja, jika ada tema baru yang tepat. Tiga paragraf di atas hanya saya jadikan prolog untuk saya kembangkan menjadi sebuah tulisan Resource energi for man (or Woman) yang simple untuk di baca, renyah untuk di jadikan hidangan pembuka dan mantaf untuk di jadikan pendorong dari langkah pertama sebelum langkah-langkah dari jutaan langkah berikutnya, bahkan sampai langkah tak mampu melangkah dan mata tak mampu menatap langkah.
Tapi saat itu lah, langkah mulai berarti dan berbicara, karena langkah-langkah itu di perjalankan menuju langkah-langkah Allah Aza wajalla, tanpa raga perlu melangkah.

Oke Kawan, ada dua istilah yang saya sebutkan di prolog di atas yaitu Filsafat dan Tasawuf, secara sederhana Filsafat di definisikan Mencari kebenaran sekuat tenaga dengan menggunakan pemikiran untuk mencapai ketenangan dan kebahagiaan , sedang Tasawuf di definisikan mencari Ketenangan Kebahagian dengan jalan Kebenaran (Kebenaran = Tuhan ).

Jangan minta dari mana saya dapat definisi di atas, Baca saja buku buku filsafat dan tasawuf, yakinlah kalian akan bingung dengan segala macam perbedaan pendapat tentang definisinya saja. Bahkan definisniya ada yang sampai satu paragraf dengan satu titik dan banyak koma mencapai setengah halaman. Definisi diatas hanya kesimpulan pribadi saja.

Tak berpanjang kalam, saya masuk ke tema tentang Energi manusia tentang menulis. Ternyata, sehebat apapun pemikiran manusia mencari kebenaran, ketuhanan, kabahagiaan jika hanya mengandalkan pemikiran semata itu tidak akan sampai puncak kebahgiaan, karena iya terus melayang layang di antara awan dan bumi.

Sebut saja 'Menulis'

Mungkin saja ia menikmati menulis tetapi ia tidak bisa merasakan kenikmatan menikmati menulis. Ia  terus kehausan untuk menulis tapi ia seperti meminum air garam di lautan, yang terus menambahnya haus yang makin menjadi.

Bahkan, perbuatan apapun Maksiat ataupun ibadah akan menyebabkan ketergantungan. Amati keseharianmu, perbuatanmu sekarang sekarang ini, atau waktu waktu lalu. Bukan saja merokok, Narkoba, atau nonton tayangan, gambar tak senonoh bahkan nongkrong dengan teman teman sambil main gitar di jalanan juga ketergantungan, atau bangun tidur kesiangan saja ketergantungan.

Atau lihat ketika kalian taat, bukankah duduk di masjid adalah ketergantungan, membaca Al Quran adalah ketergantungan, Shalat tepat waktu adalah ketergantungan, bertemu dengan Al Akh adalah ketergantungan, menimba Ilmu adalah ketergantungan, Shalat Qiyamulail adalah ketergantungan bahkan bangun pas azan subuh adalah kelalain apalagi kesiangan.

Semuanya adalah ketergantungan Kawan !! Semuanya!! Ya... S E M U A N Y A !!!!!!

Tapi lihat perbedaan Kebahagiaan dan ketenangan antara dua jalan di atas. Sangat Berbeda Kawan. Ketergantungan dalam taat ada Kenikmatan yang tak dapat di ukur oleh panjang, tak di tampung oleh luasan, tak dapat di lukiskan oleh kata-kata. Tak dapat di gambarkan oleh pikiran. Tapi ia dirasakan oleh ini (Hati).

Maka menulispun menuntut penulisnya menjadi ketergantungan.

Dan jauh sebelum menulis menjadi sebuah kebiasaan maka ‘cobalah’ biasakan sebuah prinsip, yang ini saya jadikan prinsip yang sangat kokoh ketika saya masih menjadi Mahasiswa di AKA dulu, bahwa ‘Saya tidak akan menulis sebelum shalat sunah Qiyamulail terlebih dahulu’ atau minimal Dhuha atau minimal Membaca Al quran dahulu. Atau jika takut inspirasinya hilang ketika melakukan ibadah ibadah itu, maka lakukan ibadah itu setelah tepat selesai menulis, tidak di tunda tunda lagi.
Sehingga sampai sekarang ketika saya membaca tulisan tulisan saya, saya tetap merasakan tulisan tulisan itu melangit, walau sangat sederhana. Saya merasakan Ruh yang sangat kuat mengapa tulisan itu di buat dan ada.

Karenanya, sesungguhnya jika sudah mempunyai kebiasaan Dhuha, QL, atupun tilawah menulis bisa dilakukan kapan saja di manasaja dalam kondisi apa saja dalam media apasaja. Mudah mudahan dengan kebiasaan kebiasaan itu tulisan kita di bimbing oleh Zat Rabbul izati, Tuhan Seru sekalian Alam, Allah SWT.

Seperti Kata Ibn Athoilah dalam Kitab Al Hikam

BERBAGAI-BAGAI JENIS AMAL ADALAH KARENA BERBAGAI-BAGAI BANYAK HAL-HAL

Perbuatan apapun harus dicarikan penyebab penyebabnya agar perbuatan tersebut baik, dan konsisten. Alasan tertinggi Adalah Niat karena Allah, bacaan yang kita baca harus bacaan yang berkualitas. Tentu, selain Niat yang terkadang naik turun, harus dicarikan alternatif dari diri sendiri, agar kemudian ketika sedang down pun dipaksa perbuatan baik tersebut tetap terlaksana oleh diri sendiri. 

Sehigga Bukan saja tulisan dan kita yang mampu Melangit, yang membaca pun merasakan di perjalankan oleh tulisan tulisan yang menembus langit........

Kesimpulan sementara
1. Perbanyak baca, sesungguhnya jika ada material masuk dalam sebuah 'Mesin' maka akan keluar sebuah 'Produk'. Bacalah Material Baik bagus dan Positif, agar produknya berkualitas.
2. Mulai Menulis lintasan pikiran setelah membaca sesuatu tersebut
3. Biasakan kebiasan diatas

Oke. Sekian dulu, Nanti saya lanjutkan yaaah


Kamis, 06 November 2014

Cirebon UniQ, Destinasi Wisata dan Quliner

Mari Kita mengenal Cirebon, Baik Kulinernya maupun Wisatanya. ''Cirebon UniQ''




Add caption
Kota Cirebon terkenal dengan Sebutan kota Wali, merupakan kota yang syarat akan peninggalan sejarah. Kerajaan Islam Pertama Di jawa barat, disini lahir Sunan Gunung Jati yang merupakan Cucu dari Prabu Siliwangi. Juga tempat berkumpulnya para Wali disamping Kota Demak.

Selain Kota wali Cirebon disebut juga dengan Kota Transit / Kota Perdagangan baik Jalur darat yaitu Kereta Api Stasiun Kejaksan dan Stasiun Perujakan dan Bis Anar kota antar Provinsi Terminal Cirebon, maupun Jalur Laut Pelabuahan Cirebon antara Jawabarat dan Jawa tengah. 

Cirebon juga kota Budaya karena disini terdapan peninggalan kerajaan-kerajaan sejak abad 14. Memiliki 2 Keraton, keraton kesepuhan, dan keraton kanoman, mempunyai situs pemakaman Sunan Gunung Djati, komplek Gua Sunyaragi, memadukan dua wisata Laut cirebon dan Gunung ciremai. Objek wisata di sekitar cirebon pun berlimpah ruah, baik pantai Eretan Indramayu, suasana Gunung di Kuningan, pemandian air panas. Menyajikan pula Kuliner yang beraneka ragam.



Sejarah Cirebon
Asal Cirebon ialah pada abad ke 14 di pantai utara jawa barat ada desa nelayan kecil yang bernama muara Jati yang terletak dilereng bukit amparan jati. Muara jati adalah pelabuhan nelayan kecil. Penguasa kerajaan Galuh yang ibukotanya bernama Rajagaluh yang menempatkan seorang sebagai pengurus pelabuhan atau syahbandar Ki Gendeng Tapa. Pelabuhan muara jati  banyak disinggahi kapal-kapal dagang dari luar diantaranya kapal Cina yang datang untuk berniaga dengan penduduk setempat, yang diperdagangkannya adalah garam, hasil pertanian dan terasi.

Kemudian ki Ageng Alang Alang mendirikan sebuah pemukiman di Lemahwungkuk yang letaknya kurang lebih 5 KM, ke arah selatan dari muara Jati. Karena banyak saudagar dan pedagang asing juga dari daerah-daerah lain yang bermukim dan menetap maka daerah tersebut dinamakan Caruban yang berarti Campuran kemudian berganti Cerbon kemudian Cirebon hingga sekarang.

Raja Pajajaran Prabu Siliwangi mengangkat ki Gendeng Alang-Alang sebagai kepala pemukiman baru ini dengan Gelar Kuwu Cerbon. Daerahnya yang ada di bawah pengawasan Kuwu itu dibatasi oleh kali cipamali disebelah timur, cigugur (kuningan) disebelah selatan, pegunungan Kromong disebelah barat dan Junti (Indramayu) disebelah utara.

Setelah Ki Gedeng Alang-alang wafat kemudian digantikan oleh menantunya yang bernama Walangsungsang putra Prabu Siliwangi dari Pajajaran. Walangsusngsang ditunjuk dan diangkat sebagai Adipati Carbon dengan Gelar Cakrabumi. Kewajibannya adalah membawakan upeti kepada raja diibukota Rajagaluh yang berbentuk hasil bumi, akan tetapi setelah merasa kuat meniadakan pengiriman upeti, akibatnya Raja mengirim balatentara, tetapi cakra bumi berhasil mempertahankannya.


Kemudian Cakrabumi memproklamasikan kemerdekaannya dan mendirikan Kerajaan Cirebon dengan Gelar Cakrabuana. Karena Cakrabuana telah memeluk agama islam dan pemerintahannya telah menandai mulainya Kerajaan Islam Cirebon, tetapi masih ada hubungan dengan kerajaan Hindu Pajajaran.


Masjid Agung Sang Cipta Rasa
Masjid ini adalah masjid tertua di Cirebon, yaitu dibangun sekitar tahun 1480 M atau semasa dengan walisongo menyebarkan agama islam di tanah Jawa. Nama masjid ini diambil dari kata ‘Sang’ yang berarti Keagungan, ‘Cipta’ yang berarti dibangun. Dan ‘Rasa’ yang bererti di Gunakan.
Menurut Tradisi, pembangunan Masjid ini dikabarkan melibatkan sekitar lima ratus orang yang didatangkan dari mjapahit, demak dan cirebon sendiri. Dalam pembangunannya Sunan Gunung Jati menunjuk sunan Kali Jaga sebagai Arsiteknya. Selain itu, Sunan Gunung Jati memboyong Raden Sepat Arsitek Majapahit yang menjadi Tawanan Perang Demak-Majapahit, untuk membantu sunan Kali Jaga meranacang bangunan Masjid tersebut.
Konon, Dahulunya masjid inimempunyai momolo atau kemuncak atap. Namun saat Azan Pitu (tujuh) salat subuh digelar untuk mengusir Aji Menjangan Wulung, kubah tersebut pindah ke Masjid Agung Banten yang sampai sekarang memiliki dua Kubah. Karena  Cerita tersebut, sampai sekarang setiap shalat jumat di masjid Agung Sang Cipta Rasa digelar azan pitu. Yakni azan yang dilakukan secara bersamaan oleh tujuh orang muazin berseragam serba putih.


Masjid Raya At Taqwa Cirebon
Masjid Raya At Tqwa Cirebon didirikan pada tahun 1918 disuatu kampung yang bernama Kejaksan, yang terdiri dari dua bagian, yang satu untuk dipergunakan sebagi tajug agung (masjid Agung sekarang) dan setengah bagian di pergunakan sebagia alun alun (Alun-alun Kejaksan Sekarang).
Pada tahun ini juga Jalan RA Kartini merupakan jalan Kereta Api menuju ke Pelabuhan  cirebon yang kemudian dipindahkan ke Jalan KS Tubun. Nama masjid raya Cirebon sebelumnya bernama Tajug Agung, bangunannya sudh cukup lama dan tua, rungannya terlalu kecil dan letaknya kurang menghadap kiblat, kemudian R.M Arhatha, kepala Koordinator Urusan Agama cirebon mempunyai gagasan untuk merenovasi Tajug Agung itu ditempat yang lama dengan mengambil nama Masjid At Takwa, karena sudah ada masjid Agung yang terletak di Kasepuhan yang sekarang bernama Masjid Agung Sang Cipta Rasa.  Akhirnya mada tahun 1951 terwujudlah bangunan masjid tersebut dan diresmikan menjadi At Takwa tahun 1963.







Gua Sunyaragi
Gua Sunyaragi di bangun di atas lahan dengan luas sekitar 15 hektar. Konstruksi dan komposisi bangunan ini merupakan taman air. Oleh karena itu Gua Sunyaragi disebut juga Taman Air Sunyaragi. Pada zaman dahulu kompleks Gua tersebut di kelilingi oleh sebuah danau, yaitu danau Jati. Lokasi dimana dahulu terdapat danau Jati saat ini sudah mengering dan dilalui oleh jalan by pass Brigjen Dharsono, sungai Situngkul, lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas Sunyaragi milik PLN, persawahan dan sebagiannya lagi menjadi pemukiman penduduk. Selain itu, di  kompleks Gua tersebut terdapat banyak air terjun buatan sebagai penghias, dan hiasan taman seperti patung Gajah, patung Wanita Perawan Sunti, serta patung Garuda dan Ular. Gua Sunyaragi merupakan salah satu bagian dari Keraton Pakungwati, yang sekarang bernama Keraton Kasepuhan.

Kompleks Gua Sunyaragi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu pesanggrahan dan bangunan gua. Bagian pesanggrahan dilengkapi dengan serambi, ruang tidur, kamar mandi, kamar rias, ruang ibadah dan dikelilingi oleh taman lengkap dengan kolam. Bangunan gua-gua berbentuk gunung-gunungan, dilengkapi terowongan penghubung bawah tanah dan saluran air. Bagian luar komplek bermotif batu karang dan awan. Pintu gerbang luar berbentuk candi bentar dan pintu dalamnya berbentuk paduraksa.

Tujuan utama dibangunnya Gua Sunyaragi adalah sebagai tempat untuk beristirahat dan meditasi para Sultan Cirebon dan keluarganya.





Dalam sejarah pembangunannya, terdapat dua buah versi, yang pertama adalah berita lisan tentang sejarah berdirinya gua Sunyaragi yang disampaikan secara turun-temurun oleh para bangsawan Cirebon atau keturunan keratin, versi tersebut lebih dikenal dengan sebutan versi Carub Kanda. Versi yang kedua adalah versi Caruban Nagari, yaitu versi yang di dasarkan pada buku “Purwaka Caruban Nagari” yang di tulis tangan oleh Pangeran Kararangen pada tahun 1720 M. Namun sejarah berdirinya gua Sunyaragi versi Caruban Nagari berdasarkan sumber tertulislah yang digunakan sebagai acuan para pemandu wisata gua Sunyaragi yaitu tahun 1703 M untuk menerangkan tentang sejarah Gua Sunyaragi, karena sumber tertulis ini lebih memiliki bukti yang kuat daripada sumber-sumber lisan. Kompleks Sunyaragi dilahirkan lewat proses yang teramat panjang. Tempat ini beberapa kali mengalami perombakan dan perbaikan. 



Tampak Depan


Menurut buku Purwaka Carabuna Nagari karya Pangeran Arya Carbon, Tamansari Gua Sunyaragi dibangun pada tahun 1703 M oleh Pangeran Kararangen (Pangeran Kararangen adalah nama lain dari Pangeran Arya Carbon). Namun menurut Caruban Kandha dan beberapa catatan dari Keraton Kasepuhan, Tamansari dibangun karena Pesanggrahan ”Giri Nur Sapta Rengga” berubah fungsi menjadi tempat pemakaman raja-raja Cirebon, yang sekarang dikenal sebagai Astana Gunung Jati. Terutama dihubungkan dengan perluasan Keraton Pakungwati (sekarang Keraton Kasepuhan) yang terjadi pada tahun 1529 M, dengan pembangunan tembok keliling keraton, Siti Inggil dan lain-lain. Sebagai data perbandingan, Siti Inggil dibangun dengan ditandai candra sengkala ”Benteng Tinataan Bata” yang menunjuk angka tahun 1529 M. Di Tamansari Gua Sunyaragi ada sebuah taman Candrasengkala yang disebut ”Taman Bujengin Obahing Bumi” yang menunjuk angka tahun 1529. Di kedua tempat itu juga terdapat persamaan, yakni terdapat gapura ”Candi Bentar” yang sama besar bentuk dan penggarapannya. Sedangkan Pangeran Kararangen hanya membangun kompleks Gua Arga Jumut dan Mande Kemasan saja.

Dilihat dari gaya atau corak dan motif-motif  yang muncul serta pola-pola bangunan yang beraneka ragam dapat disimpulkan bahwa gaya arsitektur Gua Sunyaragi merupakan hasil dari perpaduan antara gaya Indonesia klasik atau Hindu, gaya Cina atau Tiongkok kuno, gaya Timur Tengah atau Islam, dan gaya Eropa.

Gaya Indonesia klasik atau Hindu dapat terlihat pada beberapa bangunan berbentuk joglo. Misalnya, pada bangunan Bale Kambang, Mande Beling dan gedung Pesanggrahan, bentuk gapura dan beberapa buah patung seperti patung gajah dan patung manusia berkepala garuda yang dililit oleh ular. Seluruh ornamen bangunan yang ada menunjukkan adanya suatu sinkretisme budaya yang kuat yang berasal dari berbagai dunia. Namun, umumnya dipengaruhi oleh gaya arsitektur Indonesia Klasik atau Hindu







Naaaaaaaah Sekarang Kita masuk Me Menu Quliner


Cirebon dikenal sebagai sebuah kota di Jawa Barat yang jenis kulinernya sangat beragam dan tentunya memiliki cita rasa yang menggiurkan. Saat Anda berkunjung ke kota ini, tak lengkap rasanya jika Anda tak mencicipi kuliner khas yang ditawarkan di kota ini. Berikut, bebera kuliner khas Cirebon yang wajib Anda coba :
1. Sega Jamblang Cirebon
Salah satu jenis makanan khas Cirebon yang sudah dikenal adalah Sega Jamblang. Ciri khas makanan ini terletak pada penggunaan daun jati yang dijadikan sebagai pembungkusnya. Dalam penyajianannya, makanan ini dihidangkan secara prasmanan menggunakan meja rendah dan dikelilingi jajaran bangku untuk pembeli.
Saat disajikan, Anda dapat memiliki beragam menu pilihan yang terdiri dari sambal goreng, perkedel, ikan asin, tempe otak goreng, paru, sambal kentang, telur, semur hati, blakutak dan sambal cabe merah.
Sega Jamblang Cirebon
2. Bubur Sop Ayam Cirebon
Makanan ini merupakan perpaduan antara sayur sop dan bubur ayam. Dalam penyajiannya, bubur ayam diletakkan di atas mangkuk dan di beri bumbu, seperti daun bawang, kol, kerupuk, suwiran ayam, dan taucho yang dicampurkan dengan kuah sop.
Bubur Sop Ayam Cirebon
3. Sate Kalong Cirebon
Dari namanya, banyak orang yang mengira bahwa makanan ini terbuat dari daging kelelawar. Namun sebenarnya, sate ini terbuat dari daging kerbau. Makanan ini disebut dengan sate kalong lantaran penjualnya mampu bertahan jualan sampai malam hari.
Dalam penyajiannya, daging kerbau yang telah diolah menggunakan campuran bumbu ditusuk dengan sujen. Sate kalong terbagi menjadi 2 varian rasa, yakni asin dan manis. Makanan ini dapat Anda temukan di Lemah Wungkuk.
Sate Kalong Cirebon
4. Docang Cirebon
Jenis kuliner khas Cirebon yang satu ini terbuat dari perpaduan dari daun singkong, kerupuk, lontong, toge dan ditambahkan kuah yang isinya berupa bumbu oncom yang dihancurkan. Pada bagian atasnya, makanan ini ditaburi parutan kelapa muda. Docang Cirebon memiliki cita rasa yang cukup unik dan khas.
Docang Cirebon
5. Nasi Lengko Cirebon
Nasi lengko merupakan salah satu jenis makanan khas cirebon yang belum banyak dikenal masyarakat pada umumnya. Makanan ini terbuat daru nasi putih, tahu dan tempe goreng, tauge rebus, mentimun, bawang goreng, irisan daun kucai dan bumbu kacang sebagai penambah kenikmatan makanan ini.
Nasi Lengko Cirebon
6. Mie Koclok Cirebon
Mie Koclok merupakan salah satu kuliner khas Cirebon yang didalamnya terdiri dari mie kuning, kol, telor, tauge, suwiran daging ayam dan tambahan kuah santan. Jenis makanan yang satu sangat nikmat disajikan dalam kondisi panas.
Mie Koclok Cirebon




Terima Kasih Telah mampir di Bolg Kami
Kami harapkan Komentar anda.

Rabu, 05 November 2014

Produk Kilang Minyak Bumi


Asal Minyak Bumi

Minyak mentah atau crude oil adalah cairan coklat kehijauan sampai hitam yangterutama terdiri dari karbon dan hidrogen. Teori yang paling umum digunakan untukmenjelaskan asal-usul minyak bumi adalah “organic source materials”. Teori inimenyatakan bahwa minyak bumi merupakan produk perubahan secara alami dari zat-zatorganik yang berasal dari sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang mengendap selama ribuansampai jutaan tahun. Akibat dari pengaruh tekanan, temperatur, kehadiran senyawalogam dan mineral serta letak geologis selama proses perubahan tersebut, maka minyakbumi akan mempunyai komposisi yang berbeda di tempat yang berbeda.

Komposisi Minyak Bumi

Minyak bumi memiliki campuran senyawa hidrokarbon sebanyak 50-98% berat,sisanya terdiri atas zat-zat organik yang mengandung belerang, oksigen, dan nitrogen serta senyawa-senyawa anorganik seperti vanadium, nikel, natrium, besi,aluminium, kalsium, dan magnesium. Secara umum, komposisi minyak bumi dapat dilihatpada tabel berikut :

Tabel 1. Komposisi Elemental Minyak Bumi
Komposisi
Persen
Karbon (C)
84 87
Hidrogen (H)
11 14
Sulfur (S)
0 3
Nitrogen (N)
0 1
Oksigen (O)
0 2


1. Hydrocarbon
Golongan hidrokarbon-hidrokarbon yang utama adalah parafin, olefin, naften, dan aromat.

Parafin
Parafin adalah kelompok senyawa hidrokarbon jenuh berantai lurus (alkana), CnH2n+2. Contohnya adalah metana (CH4), etana (C2H6), n-butana (C4H10),isobutana (2-metil propana, C4H10), isopentana (2-metilbutana, C5H12), dan isooktana (2,2,4-trimetil pentana, C8H18). Jumlah senyawa yang tergolong ke dalam senyawa isoparafin jauh lebih banyak daripada senyawa yangtergolong n- parafin. Tetapi, di dalam minyak bumi mentah, kadar senyawaisoparafin biasanya lebih kecil daripada n-parafin.


Olefin
Olefin adalah kelompok senyawa hidrokarbon tidak jenuh, CnH2n. Contohnyaetilena

(C2H4), propena (C3H6), danbutena (C4H8

Naftena
Naftena adalah senyawa hidrokarbon jenuh yang membentuk struktur cincin dengan rumus molekul CnH2n. Senyawa-senyawa kelompok naftena yangbanyak ditemukan adalah senyawa yang struktur cincinnya tersusun dari 5 atau6 atom karbon. Contohnya adalah siklopentana (C5H10), metilsiklopentana(C6H12) dan sikloheksana (C6H12). Umumnya, di dalam minyak bumi mentah, naftena merupakan kelompok senyawahidrokarbon yang memiliki kadar terbanyak kedua setelah n-parafin

Aromatic
Aromatik adalah hidrokarbon-hidrokarbon tak jenuh yang berintikan atom-atom karbon yang membentuk cincin benzen (C6H6). Contohnya benzen (C6H6), metilbenzen (C7H8), dan naftalena (C10H8). Minyak bumi dari Sumatera dan Kalimantan umumnya memiliki kadar aromat yang relatif besar

2. Non Hydrocarbon
Selain senyawa-senyawa yang tersusun dari atom-atom karbon dan hidrogen, didalam minyak bumi ditemukan juga senyawa non hidrokarbon seperti belerang,nitrogen, oksigen, vanadium, nikel dan natrium yang terikat pada rantai atau cincinhidrokarbon. Unsur-unsur tersebut umumnya tidak dikehendaki berada di dalamproduk-produk pengilangan minyak bumi, sehingga keberadaannya akan sangat mempengaruhi langkah-langkah pengolahan yang dilakukan terhadap suatu minyakbumi.

Sulfur
Belerang terdapat dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S), belerang bebas (S), merkaptan (R-SH, dengan R=gugus alkil), sulfida (R-S-R’), disulfida (R-S-S-R’)dan tiofen (sulfida siklik). Senyawa-senyawa belerang tidak dikehendaki karena :
a. menimbulkan bau tidak sedap dan sifat korosif pada produkpengolaha
b. mengurangi efektivitas zat-zat bubuhan pada produkpengolahan.
c. meracuni katalis-katalis perengkahan.
d. menyebabkan pencemaran udara (pada pembakaran bahan bakarminyak, senyawa belerang teroksidasi menjadi zat-zat korosif yangmembahayakan lingkungan, yaitu SO2 dan SO3).

Nitrogen
Senyawa-senyawa nitrogen dibagi menjadi zat-zat yang bersifat basa seperti3- metilpiridin (C6H7N) dan kuinolin (C9H7N) serta zat-zat yangtidak bersifat basa seperti pirol (C4H5N), indol (C8H7N) dankarbazol (C12H9N). Senyawa-senyawa nitrogen dapat mengganggu kelancaranpemrosesan katalitik yang jika sampai terbawa ke dalam produk, berpengaruhburuk terhadap bau, kestabilan warna, serta sifat penuaan produk tersebut

Oksigen
Oksigen biasanya terikat dalam gugus karboksilat dalam asam-asamnaftenat (2,2,6-trimetilsikloheksankarboksilat, C10H18O2) dan asam-asam lemak(alkanoat), gugus hidroksi fenolik dan gugus keton. Senyawa oksigen tidakmenyebabkan masalah serius seperti halnya senyawa belerang dan senyawa nitrogen pada proses-proses katalitik.

3. Senyawa Logam
Minyak bumi biasanya mengandung 0,001-0,05% berat logam. Kandungan logamyang biasanya paling tinggi adalah vanadium, nikel dan natrium. Logam-logam initerdapatbentuk garam terlarut dalam air yang tersuspensi dalam minyak atau dalam bentuk senyawa organometal yang larut dalam minyak. Vanadium dan nikel merupakan racun bagi katalis-katalis pengolahan minyak bumi dan dapat menimbulkan masalah jika terbawa ke dalam produk pengolahan.

Karakterisasi Minyak Bumi

Minyak bumi merupakan campuran yang sangat kompleks dari hidrokarbon-hidrokarbon penyusunnya. Oleh karena itu, analisis kadar senyawa-senyawa penyusunnya yang bukan saja amat sulit dilakukan, juga kurang berguna dalam praktek. Analisis elemental yang menentukan kadar-kadar unsur karbon, hidrogen, belerang, nitrogen, oksigen dan logam- logam juga tidak memberi gambaran mengenai karakter dan sifat minyak bumi yang dihadapi. Padahal, dalam merancang proses pengolahan minyak bumi mentah, informasi- informasi tersebut sangat dibutuhkan. Mengingat hal itu, orang mulai mengembangkan metode-metode semi empirik untuk mengkarakterisasi minyak bumi berdasarkan hasil-hasil pengukuran sifat-sifat fisik dan kimia yang mudah ditentukan.

1. Berat jenis

Berat jenis minyak bumi umumnya dinyatakan dalam satuan oAPI, yang didefinisikan sebagai berikut :

API = 141,5   − 131,5                                                                                                                                                 s

dengan s = berat jenis 60/60 = densitas minyak pada 60 oF (15,6 oC) dibagi dengan densitas air pada 60 oF. Persamaan tersebut menunjukkan bahwa oAPI akan semakin besar jika berat jenis minyak makin kecil. Berat jenis (specific gravity) kadang-kadang digunakan sebagai ukuran kasar untuk membedakan minyak mentah, karena minyak mentah dengan berat jenis rendah biasanya adalah parafinik. Perkiraan jenis minyak bumi ditunjukkan sebagai berikut:

Tabel 2. Perkiraan Jenis Minyak Bumi Berdasarkan OAPI
Jenis minyak bumi
Specific gravity (s)
oAPI
Ringan
0,830
39
Medium ringan
0,830-0,850
39-35
Medium berat
0,850-0,865
35-32,1
Berat
0,965-0,905
32,1-24
Sangat berat
0,905
24,8

2. Pour point

Pour point atau titik tuang adalah harga temperatur yang menyebabkan minyak bumi yang didinginkan mengalami perubahan sifat dari bisa menjadi tidak bisa dituangkan atau sebaliknya. Makin rendah titik tuang, berarti kadar parafin makin rendah sedangkan kadar aromatnya makin tinggi.

3. Distilasi/Rentang pendidihan

Pengukuran rentang pendidihan menghasilkan petunjuk tentang kualitas dan kuantitas berbagai fraksi yang terdapat dalam minyak bumi. Pengujian rentang pendidihan yang lazim dilakukan di laboratorium-laboratorium karakterisasi minyak bumi antara lain  distilasi ASTM atau distilasi Engler (distilasi sederhana), distilasi Hempel, dan distilasi TBP (True Boiling Point).

Salah satu penggunaan terpenting hasil pengukuran berat jenis dan rentang pendidihan suatu minyak bumi adalah untuk menentukan faktor karakterisasi Watson atau UOP (Universal Oil Products Co.) dan index korelasi (CI) USBM (United States Bureau of Mines).
Produk-produk Utama yang Bisa Diperoleh
1. Gas-gas hidrokarbon ringan
Komponen-komponennya adalah senyawa-senyawa parafinik dengan titik didih normal <30 oC dan pada tekanan atmosfer berwujud gas, yaitu metana (CH4), etana(C2H6), propana (C3H8), isobutana (i-C4H10) dan n-butana (n-C4H10). Gas-gastersebut lazim disebut sebagai gas kilang. Propana dan butana biasanya dipisahkan dari gas kilangdan dicairkan untuk dijual sebagai LPG (Liquefied Petroleum Gases). LPG digunakansebagai bahan bakar rumah tangga atau sebagai bahan bakar motor yang telahdisesuaikan penggunaannya.
Pemisahan komponen gas kilang berupa campuran etana, propana dan butana digunakan sebagai bahan mentah pembuatan olefin dalam proses perengkahan kukus (steam cracking) Selain itu, gas kilang dapat dimanfaatkan langsung tanpa mengalami prosespemisahan sebagai :
a. bahan mentah dalam reformasi kukus (steam reforming) untuk pembuatangas sintesis (campuran CO dan H2)             Cn H m + nH 2 O → nCO + (n + m / 2)H 2
b. dijadikan bahan bakar untuk ketel-ketel kukus, turbin-turbin gas, dan tungku-tungku pemanas di dalam kilang.

2. Bensin (gasolin)
Mulanya bensin adalah produk utama dalam industri minyak bumi yang merupakan campuran kompleks dari ratusan hidrokarbon dan memiliki rentang pendidihanantara  30-200 oC. Bensin adalah bahan bakar mesin siklus Otto yang banyak digunakansebagai bahan bakar alat transportasi darat (mobil). Kinerja yang dikehendaki daribensin adalah anti knocking. Knocking adalah peledakan campuran (uap bensindengan udara) di dalam silinder mesin dengan siklus Otto sebelum busi menyala. Peristiwa knockingini sangat mengurangi daya mesin. Hidrokarbon rantai lurus cenderungmembangkitkan knocking. Sementara, hidrokarbon bercabang, siklik maupun aromatik cenderung bersifat anti knocking. Tolok ukur kualitas anti knocking sering disebut sebagaibilangan oktan (octane number). Skalanya didasarkan kepada n-heptana memilikibilangan oktan nol dan isooktana memiliki bilangan oktan seratus. Bensin dikatakan memiliki bilangan oktan X, dengan 0 < X > 100, jika kualitas pembakaran bensintersebut setara dengan  kualitas pembakaran campuran X% volum isooktan dan (100-X)% volum n-heptana. Rumusan Bilangan Oktan sebagai berikut

Bilangan Oktan = 100 + PN − 100 
                                         3
dengan

PN (Performance Number ) = 100 ×daya mesin yang dihasilkan bensin
                                                         daya mesin yang dihasilkan isooktan
Dalam pengujiannya, terdapat dua jenis bilangan oktan yaitu bilangan oktan riset RON (Research Octane Number) dan bilangan oktan motor MON (Motor OctaneNumber). RON diukur pada kondisi pengujian yang mewakili kondisi di dalam kota,kecepatan rendah dan frekuensi percepatan/perlambatan tinggi. Sedangkan MON diukur pada kondisi pengujian yang mewakili kondisi di jalan raya bebas hambatan, kecepatan tinggi dan frekuensi percepatan/perlambatan rendah. Bilangan oktan yangdiumumkan adalah rata-rata aritmatik kedua bilangan oktan tersebut yang kemudiandisebut sebagai PON (Posted Octane Number). Senyawa aromatik dan parafin bercabang mempunyaiangka oktan paling tinggi, sedangkan n-parafin memiliki biilangan oktan yang palingrendah. Naftenik, olefin dan parafin bercabang sedikit memiliki bilangan oktan yangsedang. Kenaikan panjang rantai hidrokarbon parafin menurunkan angka oktan

Penambahan senyawa-senyawa organik logam berat dapat meningkatkan bilangan oktan bensin. Senyawa yang paling efektif dalam meningkatkan bilangan oktan adalah TEL (Tetra Ethyl Lead, Pb(C2H5)4). Senyawa ini larut dalam bensin dan dapat mengakibatkan kenaikan yang besar pada bilangan oktan bensin yang ditambahkan. Kenaikan bilangan oktan karena penambahan TEL semakin kecil jika bilangan oktan semula semakin besar. Tetapi, penambahan TEL atau senyawa-senyawa logam berat lainnya dapat mencemari atmosfir dan menjadi racun bagi orang yang menghirupnya, maka digunakanlah senyawa-senyawa pengganti logam berat tersebut yaitu senyawa alkohol dan eter seperti metanol (CH3OH), etanol (C2H5OH), Metil Tersier Butil Eter (MTBE), Etil Tersier Butil Eter (ETBE) dan Tersier Amil Metil Eter (TAME). Aditif yang berasal dari eter memiliki afinitas terhadap air yang lebih kecil daripada aditif yang berasal dari alkohol. Bensin yang dicampuri eter lebih tidak menarik air dari udara bebas (adanya air akan merusak mutu bensin).


3. Kerosin, bahan bakar pesawat jet, dan minyak diesel
Ketiga kelompok ini memiliki rentang pendidihan yang mirip. Kerosin disebut juga dengan minyak tanah dan digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga. Rentang pendidihannya antara 175-275 oC. Tolok ukur kualitas ketiga kelompok ini adalah “smoke point”. Smoke point adalah titik nyala tertinggi (dalam mm) yang dapat dihasilkan tanpa membangkitkan asap. Semakin tinggi kadar senyawa aromat dalam minyak bumi tersebut, maka smoke point-nya pun semakin rendah. Tolok ukur lainnya adalah “flash point” yang merupakan temperatur terendah yang membuat uap minyak bumi mulai meletup jika disodori api kecil. Kerosin yang bagus memiliki smoke point 17 dan flash point > 40 oC.

Bahan bakar pesawat jet dibedakan untuk kebutuhan sipil dan militer. Untuk keperluan sipil, rentang pendidihannya 175-290 oC, kadar aromat maksimum 20% volum, dan flash point >40 oC. Sedangkan untuk keperluan militer rentang pendidihannya 65-290 oC dengan kadar aromat maksimum 25% volum.


Minyak diesel adalah bahan bakar untuk mesin siklus diesel. Mesin dengan siklus diesel tidak menggunakan busi, tetapi menggunakan penyalaan mandiri minyak diesel panas ke dalam silinder berisi udara bertekanan tinggi. Oleh karena itu, minyak diesel diharapkan memiliki kecenderungan untuk menyala sendiri. Tolok ukurnya adalah bilangan setan (cetane number). Minyak diesel memiliki bilangan setan X jika performa minyak diesel tersebut memiliki kualitas yang setara dengan campuran X% volume n- heksadekan (n-C16H34) dan (100-X)% volume α-metil naftalena (C10H7CH3). Minyak diesel untuk kenderaan otomotif biasa disebut solar dengan rentang pendidihan 175-340 oC  dengan bilangan setan > 50. Sedangkan minyak diesel untuk kereta api memiliki bilangan setan 40 s/d 45 dengan rentang pendidihan 180-370 oC.


4. Minyak bakar

Minyak bakar terbagi atas lima jenis, yaitu minyak bakar no. 1, no. 2, no. 4, no. 5 dan no. 6. Minyak bakar no. 1 sangat mirip kerosin tetapi memiliki titik tuang dan titik akhir rentang pendidihan yang lebih tinggi. Minyak bakar no. 2 (IDO=Industrial Diesel Oil)  sangat mirip dengan minyak diesel otomotif. Minyak bakar no. 1 dan no. 2 serta kerosin, bahan bakar pesawat jet dan minyak diesel biasa disebut sebagai BBM distilat (distillate fuels). Minyak bakar no. 4, no. 5 dan no. 6 disebut BBM residu karena berasal dari sisa distilasi minyak bumi mentah pada tekanan atmosferik. Minyak bakar no. 4 adalah yang paling ringan di antara ketiganya dan memiliki titik tuang -7 oC. Minyak bakar no. 5 masih berupa fluida pada temperatur di atas 10 oC sedangkan minyak bakar no. 6 harus dipanaskan terlebih dahulu untuk bisa mengalir. Makin besar nomor minyak bakar, makin tinggi nilai kalornya.

5. Produk-produk lain


Produk-produk lainnya seperti minyak pelumas, petroleum waxes (lilin), petroleum greases (gemuk), aspal dan kokas.

(Diambil dari Buku Pintar Migas Indonesia)

Kolom Fraksinasi








Terima Kasih Telah mampir di Bolg Kami
Kami harapkan Komentar anda

Gabung Di Group Facebook Oil Gas Gheotermal dan Energi yuuuk
https://www.facebook.com/groups/1511759599070611/