Rabu, 19 November 2014

Dasar-dasar Reservoir Engineering



“Reservoir Engineering” merupakan cabang dari “Petroleum Engineering” dengan tugas utamanya adalah peramalan kelakuan reservoir, laju produksi dan jumlah minyak atau gas yang dapat diproduksikan dari suatu sumur, sekelompok sumur, ataupun dari seluruh reservoir, di masa datang berdasarkan anggapan-anggapan yang mungkin, ataupun dari sejarah masa lalunya yang sudah ada.

Pengertian Istilah
Menurut Kamus besar indonesia re·ser·vo·ir /resérvoir/ n adalah tempat menyimpan barang-barang cadangan (spt air, bahan bakar gas).

Secara umum Reservoir adalah suatu tempat terakumulasinya minyak dan gas bumi didalam perut bumi. Pada umumnya reservoir minyak memiliki karakteristik yang berbeda-beda tergantung dari komposisi, temperature dan tekanan pada tempat dimana terjadi akumulasi hidrokarbon didalamnya.

Sumur minyak adalah istilah umum untuk segala pemboran melalui permukaan bumi yang dirancang untuk mencari dan mendapatkan hidrokarbon minyak bumi. Biasanya beberapa gas alam yang diproduksi bersama dengan minyak. Dengan baik yang dirancang untuk menghasilkan gas atau hanya dapat disebut sumur gas


 

 

 

 
BATASAN

‹ Perkiraan cadangan migas pada kondisi ketidakpastian.
‹ Definisi cadangan dan ketidakpastian.
‹ Ketidakpastian secara teknis, ekonomis, dan politis.
‹ Cara mengurangi ketidakpastian.

Definisi Ketidakpastian: belum tentu terjadi, belum didefinisikan secara jelas, tanpa/kurang kejelasan.
Tipe-tipe ketidakpastianDiantaranya :
‹ Ketidakpastian Teknis: geophysical, geological, petrophysical, atau engineering risk.
‹ Ketidakpastian Ekonomis: risiko harga, kapital dan biaya operasi, pembagian hasil, dan pajak.
‹ Ketidakpastian Politis: country risk - stabilitas pemerintahan, status kepemilikan produksi minyak dan (konsesi, PSC, KKKS, etc...)


Secara umum seorang “Reservoir Engineer” akan berhubungan dengan:

@ Data dasar, data mengenai sifat fisika/kimia-kimia-fisika, batuan dan fluida reservoir.
@ Penentuan besarnya cadangan, baik awal maupun sisa, aliran fluida dalam media berpori.
@ Test sumur, meliputi: test tekanan, produktivitas, komunikasi antar reservoir dan/atau layer.
@ Kelakuan reservoir, perawalan kelakukan reservoir di masa datang berdasarkan kelakuan di masa lalu.
@Peningkatan recovery, Analisis keekonomian.



TAHAPAN DALAM MEMPELAJARI “RESERVOIIR ENGIINEERIING

Tahap I
Lebih dikenal sebagai tahap pengenalan dasar teknik reservoir, yang membahasteknik reservoir secara umum, sifat statis dan dinamis batuan maupun fluida reservoir, sifat-sifat reservoir, permeabilitas, aliran fluida seperti laju produksi pendesakan dan efisiensi pendorongan fluida, saturasi, tekanan kapiler yang mencerminkan distribusi saturasi fluida dalam reservoir, kompresibilitas yang mencerminkan pengaruh perubahan tekanan terhadap fluida maupun batuan.



Tahap II
Dikenal sebagai tahap aplikasi dasar teknik reservoir, membahas mengenai pengertian cadangan serta perhitungannya, kelakuan reservloir serta aplikasi persamaan aliran fluida dalam media berpori, penahapan produksi reservoir.


Tahap III
Dikenal sebagai aplikasi lanjut teknik reservoir, membahas mengenai analisis dan interpretasi persamaan aliran fluida dalam media berpori seperti test sumur.


Tahap IV
Dikenal sebagai tahap “RESERVOIR SIMULATION”


Estimasi Cadangan dan Ketidakpastian

1. Batas Reservoir
Batas Reservoir adalah batas pemisah antara daerah hydrokarbon dan daerah non-hydrokarbon, dapat berupa:
Batas Geologi
Batas perbedaan fluida hydrokarbon, seperti batas minyak air, batas gas-air, atau batas gas-minyak.


2. Klarifikasi Reservoir berdasarkan perangkap geologi
Perangkap Struktur Perangkap Stratigrafi Perangkap Kombinasi

3. Tingkat / derajat Heterogenitas Reservoir
Uniform dan non-uniform Homogen dan heterogen Isotropic dan un-isotropic

4. Klasifikasi Reservoir berdasarkan fluidanya
Reservoir Minyak : black oil, volatile oil
Reservoir Gas : dry gas dan wet gas

5. Klasifikasi Reservoir berdasarkan tekanan awal
Undersaturated Reservoir
Saturated Reservoir

6. Klasifikasi Reservoir berdasarkan mekanisme pendorong
Soluton gas drive Gas cap drive Water drive Combination drive

7. Rencana dan macam test yang akan dilakukan sesuai dengan jenis reservoirnya.

8. Rencana pengembangan reservoir, pola pengurasan yang berhubungan dengan letak sumur- sumur produksi dan injeksi, jumlah sumur, dsb.

9. Rencana pengurasan reservoir dan tahapan cara produksi
Primary production (natural depletion) Secondary recovery (water atau gas injection) Tertiary recovery (enhanced oil recovery)

 Reserves (Cadangan)

 Awal isi minyak atau Gas  (Initial oil in place/initial gas in place)
Adalah jumah minyak atau gas dalam suatu reservoir yang dihitung secara volumetris berdasarkan data geologi serta pemboran, atau material balance berdasarkan data sifat-fisik fluida dan batuan reservoir produksi serta ulah/kelakukan reservoir, atau dapat juga dengan cara perhitungan simulasi reservoir.

Klasifikasi Cadangan
 
Jenis Cadangan (Reserves)

1. Cadangan Terbukti (Proven):
Jumlah fluida hidrokarbon yang dapat diproduksikan yang jumlahnya dapat dibuktikan dengan derajat kepastian yang tinggi.
> Hasil analisa kualitatif log yang dapat dipercaya
> Penelitian dan pengujian kandungan yang berhasil
> Dapat menghasilkan pada tingkat produksi yang komersial

2. Cadangan Potensial (Probable dan Possible):
Cadangan ini berdasarkan pada peta geologi dan masih memerlukan penelitian dengan pemboran lebih lanjut.

Tatacara Memperkirakan Cadangan minyak


Penentuan Tahap Produksi

a. Produksi Tahap Awal (primer)

> Secara alamiah, yaitu produksi yang terjadi karena tenaga reservoir tersebut mampu untuk mengangkat fluida ke permukaan.

> Pengangkatan buatan, masih menggunakan tenaga reservoir tersebut ditambah dengan tenaga dari luar (misalnya pompa angguk, pompa reda) atau dengan mengurangi berat cairan di dalam kolom sumur (misalnya dengan gas lift).

b. Produksi Tahap Kedua (Sekunder)

¾ Menjaga kestabilan dan/atau menambah tenaga reservoir secara langsung yaitu dengan menginjeksikan air atau gas pada suatu sumur, untuk kemudian memproduksikannya dari sumur lainnya.


c. Produksi Tahap Lanjut (Enhanced Oil Recovery)
    > Injeksi panas: huff puff, steam (uap), in situ combustion
    > Injeksi bahan: kimia, surfactant, polimer
    > Injeksi terlarut (miscible): gas C02 atau N2

Penentuan Tahap Produksi



Simulasi Reservoir

Simulasi reservoir merupakan salah satu cara yang digunakan untuk:
a    Memperkirakan isi minyak gas awal dalam reservoir.
b    Indentifikasi besar dan pengaruh aquifer (cadangan air).
c   Indentifikasi pengaruh patahan dalam reservoir.
d   Memperkirakan distribusi fluida.
e   Identifikasi adanya hubungan antar layer secara vertikal.
f   Peramalan produksi untuk masa yang akan datang.
g   Peramalan produksi dengan memasukkan alternatif pengembangan:
                >Jumlah penambahan sumur produksi
                > Jenis/cara menambah produksi
                > Jumlah penambahan sumur injeksi
                > Sistim/bentuk/luas pattern
h.   Membuat beberapa kasus untuk optimalisasi produksi minyak

Simulasi
Simulasi merupakan suatu bentuk/model reservoir yang dijabarkan secara matematis. Dimana model tersebut dibuat dan dianggap seperti keadaan sebenarnya, sesuai dengan parameter-parameter reservoir yang ada, atau asumsi-asumsi yang dapat dipercaya.

Well simulasi


Peralatan Simulasi
Perangkat keras (komputer dan perpheralnya) Perangkat lunak (simulator)
Reservoir sebagai model
Langkah-Langkah Pelaksanaan Simulasi
Persiapan data Inisialisasi Penyelarasan Peramalan keekonomian

Jenis Simulator
a.  1 Phase (gas reservoir)
b.   Black Oil
c.  Model Compositional
d.  Model Miscible Model


 
Sumber : Kuswo Wahyono, Ketua Umum Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia, 2008.
                Wikipedia



Terima Kasih Telah mampir di Bolg Kami
Kami harapkan Komentar anda.
Yuk Bergabung berbagi di Group Oil Gas dan Gheotermal Energy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar