Sabtu, 29 Desember 2018

Bukit Galata


Bukit galata turki 20 september. Berdua diatas bukit sangat romantis meski anak sudah berbilang 3.
Kami berdua menikmati suasana diketinggian, sementara anak-anak berlari lari diseputaran restaurant. Landmark terlihat indah, tinggi dan sempit menuju puncak bukit galata.

Meski berada di turki tanah eropa namun turki bagian asia terlihat jelas. Diatas sini berdiri restoran dan hotel mewah bintang 5, secangkir kopi hangat harus merogoh kocek 120 lira setara 250 ribu rupiah.

Disini terlihat selat marmara yg memisahkan turki eropa dan turki asia. Disini pula terlihat benteng bizantium, masjid ayasophia, dan selat tanduk emas.

Dulu, disini bukit galata kondisinya tidak seperti sekarang yg penuh dgn bangunan adalah bukit tempat yang salah satunya menentukan kemenangan Sultan Muhammad Al Fatih membebaskan Kota Konstantinopel dari kekaisaran romawi timur pada 1453 M.

Kota konstantinopel dibebaskan selama 2 bulan. Diawali dengan menjebol bentengnya. Namun, kekokohan dan kemampuan prajurit Bizantium untuk memperbaiki benteng tersebut sangat sulit di tembus. Dus, dengan meriam dengan diameter terbesar pada zamanya dengan diameter 1 meter.

Akhirnya, sang sultan ditengah kepayahan dan kota yg tidak bisa ditembus, selat yg dikelilingi oleh rantai-rantai besar dan jangkar yg lebih besar lagi memikirkan cara lain untuk memecah konsentrasi pasukan Bizantium.

 Setelah shalat semalaman dibimbing gurunya A'aq syamsudin terfikirlah suatu taktik menakjubkan.
Yaitu menarik kapal dari selat ke selat lain, melalui daratan dan melewati bukit yg indah ini. Penasehatnya berkata in mustahil. Namun sultan berkata karena mustahil, pasukan Bizantium tak akan memikirkan dan menduganya.


Disore hari kapal disandarkan diselat disamping bukit, menjelang malam tentara al fatih menarik kapal didaratan dan bukit ini. Sampai dini hari kapal sudah berada dikaki bukit sebrang. Ketika pagi hari tentara Bizantium kaget bukan kepalang. Tempat yg paling aman kini sudah seperti neraka.
Tentara di benteng akhirnya terbagi dua untuk menghadapi tentara al fatih yg mampu memindahkan kapal ibarat jin.


Benteng Bizantium jebol dan tak bisa di perbaiki karena konsentrasi tentara terpecah. Menghadapi pasukan didepan benteng dan menghadapi pasukan di depan bukit.


Sesungguhnya ini kemenangan yang nyata. Sebaik baik pemimpin adalah pemimpinnya dan sebaik baik tentara adalah tentaranya kurang lebih begitu sabda Rasulullah tercinta bagi pemimpin dan tentara yg membebaskan konstantinopel.


Pena Guruh Akbar 20 September




Terima Kasih Telah mampir di Bolg Kami
Kami harapkan Komentar anda.


 Yuk Bergabung berbagi di Group Oil Gas dan Gheotermal Energy





Tidak ada komentar:

Posting Komentar