Sabtu, 14 September 2013

Al Hikam Eps 4 ( Jingga...)



Malik tetap menunggu di temani majalhnya. 
"The last Care Elang" majalah yang baru Malik beli. di halaman ke 11 kolom 8 terdapat sebuah syair puisi kontemporer yang menarik perhatiannya. 
disebut Syair Puisi karena masih memiliki rima pantun/Syair klasik. kontemporer karena tergolong syair modern tak beraliran. yang ditulis penyair muda 'Akbar Akbaroziy Az Jatiy'.

Sudah 15 menit malik menunggu di Halte bis keberangkatan,Bukannya Malik menunggu karena tidak ada bis jakarta bogor. tapi, bis di akhir pekan memang terbiasa penuh. Jakarta yang berdebu, panas dan berisik dengan raungan mesin mesin mobil yang sahut menyahut. tak begitu di hiraukannya. 

Majalah Muslim Gaul itu di buka perlahan . 
sehalaman demi sehalaman. syair itu berjudul : 

"Dibawah Lentera Jingga 

Pengemis tua berbaju kumal tas berjejal. Kepala bersorban yang juga kumal. Mata sayu melangkah ontai. 
Menyeret sandal berwarna tak serupa. 

Tiba tiba terpaku diam. 
Memandang langit berwarna Jingga. 
Seperti berkaca selamat datang malam. 
Tapi aku tak berbangga. 

Seulas senyum menawan hati. 
Kedua Tangan menengadah, layaknya ia berdoa beribadah. Lantang ia berkata….. 

“Demi matahari yang tak mampu menerangi. 
Ketika mendung kini dirundung. 
Ketika bulan tak mampu memberi arah. 
Malam pekat lekas lekat. 

Ketika pujangga tak bisa berbangga apatis. 
Bait syair yang dipolitisir kapitalis 

Ketika punggawa tak lagi berwibawa. 
Ketika raja tak lagi bertahta 
Ketika waktu tak bisa membantu. 
Ahli sejarah hanya diam membisu 

Wahai surya kemanakah dianya. 
Sutra ungu berpendar jingga. 
Langit biru tak berharga bagi gangga. 

Ketika tatapan kehilangan jati diri. 
Ketika sorban kehilangan pribadi. 
Kemanakah hati. 

Cinta hanya seutas kata. 
Tak berharga saling pandang. 
Karena ia pedang yang merebut tahta di syurga. 

tidakah kita dengar sabda kekasih "Pandangan adalah panah beracun dari anak panah iblis la'natullah. Barangsiapa yang mengalihkan pandangan karena takut kepada Allah, diberi Allah Keimanan, yang dapat dirasakan Kelezatan di dalam Hati'(HR Hakim) 

Oh jingga kemanakah dianya. 
Langkah laku kaku tanpa retorika. 
Menyerap Energi dan Teknologi. 
Tapi alergi demi berbagi. 
Maka kata menjadi buta. 
Dan kata tak bisa berkata-kata. 

Lalu… berkaca dalam jelaga. 
Siapakah engkau wahai muka. 
Angkuh nian menggendong syariat tak beramal. 
Ilmu pengetahuan di otak yang berjejal. 

Ketika guru tak lagi ditiru. 
Kemanakah dianya Cahaya. 
Cahaya kehidupan yang diterima. 

Bukankah Cahaya perlahan hilang?? 
Ditelan zaman yang terus dikekang angkuh oleh kesombongan. 

Ataukah Cahaya yang menutupi dirinya. 
Ataukah ia menghijabi dirinya. 
Bersembunyi dibalik harapan 
yang hilang pada engkau yang berjalan-jalan dibalik arena . 
Ooooh dia berkata : 

Bagai mana dapat di bayangkan bahwa Ia dapat di Hijab oleh sesuatu. Padahal Ia yang menampakan segala sesuatu. (16) 

Bagaimana mungkin akan diHijabi oleh sesuatu. Padahal Ia yang Tampak dari segala sesuatu.(17) 

Bagaimana mungkin akan dihijabi sesuatu. Padahal ia yang membukakan segala sesuatu 

Bagaimana mungkin akan diHijabi segala sesuatu padahal Ia lebih dekat dari segala sesuatu(22) 

Bagaimana mungkin tidak adanya Ia. Jika ia tidak ada maka segala sesuatu juga tidak ada. 

Bukan ia yang menghijabi dirinya dari manusia. Tapi manusia yang menghijabi dirinya dengan segala sesuatu dengan berbangga di dunia. Bukan Ia yang menjauh tapi kalianlah yang menjauh dengan maksiat maksiatmu. 

Maksiatmu adalah candu. 
sekali maksiat yang kedua merayu rayu 

Aduhai Jingga 
Pagiku hilang ditelan siang 
Maaf kawan sebelas bulan tlah hilang 
dan Ramadhan datang seiring petang 

sekali lagi maafkan kawan 

asa tak mau menanggungdosa di bulan yang sebelas 
biarkan jiwa bebas lepas 

agar harap jalani puasa tanpa dosa 
agar harap syawal menjadi awal yang berkah indah dalam Fitrah 

Wahai merah! 
kusenandungkan rintihan-rintihan ini. 
Wahai merah kubukakan tetesan darahku untuk tinta perjuanganmu yang layu mengering. 

Kalian mengira aku pengemis gila yang berteriak kacau diantara kerumunan orang pasar. 
Kekasihku juga dianggap gila ketika berteriak di tengah kerumunan orang di bukit itu. 

Wahai malam pekat, sembunyikanlah amalku. 

Wahai cahaya sampaikan amal siang hariku kepada Rabku. 
Wahai langit jingga jangan kau sombong dengan keperkasaanmu. 
Laut birupun indah dihadapan pelaut-pelaut ulung memberi kabar. 

Aku yang gila meminta tahta di syurga. 
Bukan tahta sanjungan orang pasar. 
bukan pula dinar dirham para dermawan. 
Aku sudah cukup kaya bersama Rabbku. 

Akulah orang hina yang pantas dihinakan dengan baju kumal sorban kumal. 
Karena itu yang tampak di mata. 
Silahkan pakai jubah jubahmu wahai warga pasar. 
Anyir tulang dan daging tetap tercium. 
Kau sendiri yang acuh untuk itu. 


Lalu pengemis itu terdiam terdiam, diusapkan tangan kemukanya lalu dia pergi. 

Seperti seorang raja bersama pengawal dan punggawa, sang pengemis berjalan perlahan. Tatapan terhunus kedepan. Pengemis tua berbaju kumal meninggalkan pasar. 
Terus berjalan. Jauh ia meninggalkan kerumunan. 

Roda waktu yang seolah terhenti ketika ia berkata-kata lantang bergetar. Terhenyak warga pasar dibuatnya. Riuh ramai dibuat damai. Tawar menawar dibuat penerimaan. Pengemis tua terus berjalan jauh. Gejolak dada warga pasar membuncah lekat. 

Walau tak mengerti isi puisi tapi yakin ini berisi. 

Tapi ramai pasar kembali riuh. Walau dada-dada masih galau pilu tak mengerti. 

Dan azan maghrib mengalun didalam surau. Hati yang kacau galau, damai dibautnya. Mengharap cahaya di ujung senja. Tapi bukan si jingga kawan. hanya puasa Ramamadan yang datang. 
Mencoba taubat bersama yang ahli taat. Mengharap syurga di ujung senja. Kepada Dia Yang Maha Bijaksana. Cahaya kehidupan yang diterima dilangit dan di bumi. di balik surau pasar. 

Seorang imam maju kehadapan 
Baju sorban kumal itu tergantung di samping Imam 
Sang imam berniat lalu bertakbir, Allahuakbar. 
Diikuti warga pasar di dalam surau serempak, Allahuakbar………….." 


++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ 

Note : no dalam kurung = pointer dari kitab Al Hikam sesuai urutannya 

Al Hikam Eps 3 (Energi !!! )



Tulisan ini terinspirasi saat kuliah teknik kimia beberapa bulan yang lalu, seorang professor di sela - sela kuliahnya mengatakan :
“Bahwa kebutuhan manusia modern yang paling dasar adalah listrik! Semua Teknologi yang maju dan berkembang baik computer,Robot, bahkan ponsel di tangan kita Nothing tanpa adanya listrik”

##############################################################

“Maka siapapun Negara yang mampu memproduiksi dan mengelola listrik secara masal dapat dikatakan Negara tersebut mampu menguasai teknologi secara khusus dan bahkan dunia secara umum. Teknologi Intelezen super canggih milik Israel,atau amerika tak mampu berfungsi tanpa listrik.semua teknologi dunia maya,teknologi luar angkasa, teknologi pendeteksi gempa sampai ponsel selular di tangan anda untuk membaca artikel semi ilmiah ini takkan berfungsi jika tidak ada listrik. Berrlebihankah ini???

Maka sangat wajar kalau Negara Islam Iran ingin mengembangkan nuklir untuk kebutuhan Energinya. Karena energy adalah kebutuhan besar dunia. Negara iran bisa mengekspor energy listriknya dengan harga terjangkau di wilayah timur tengah. Ke depan bisa mungkin bahwa energy listrik tidak saja di tranefer melalui jalur-jalur kabel baik di darat maupun di laut tapi bisa melalui sinyal sinyal gelombang elektomagnetik. Semudah transfer pulsa dari Ponsel ke Ponsel. Hanya saja teknologi 2010 masih terlalu muda untuk mencapai itu.
Terlepas dari kontoversi bahwa Negara iran ingin mengembangkan senjata nuklir. Tapi hemat saya itu hanya omong kosong Negara yang terancam. Karena yang pertama mengembangkan nuklir untuk senjata, yaa mereka-mereka juga di hirosima dan Nagasaki. Tapi yang pasti Iran mempunyai visi jauh kedepan sebagai penggenggam Energi di masa depan khusussnya di wilayah Timur Tengah. Ketika minyak bumi habuis bermetrik-metrik ton maka, wilayah timur tengah cukup hanya 1gram uranium murni untuk kebutuhan listriknya dalam satu tahun. It’s the Great!!!!

Bahan bakar di ubah menjadi energy listrik. Listrik diubah menjadi alat gerak (robot, sepeda listrik, motor listrik,mobil listrik, pesawat terbang listrik, kapal laut listrik), menjadi sinyal,menjadi gelombang-gelombang suara, sinyal frekuensi, menjadi pulsar, menjadi Cahaya. Bahkan suatu saat Jet-jet tempur, kapal perang, rudal-rudal, bukan lagi dari bahan bakar minyak. Tapi Listrik. Lalu dari mana kebutuhan listrik ini, kalau bukan dari Energi yang sangat Dahsyat. Jika tidak terpenuhi maka sehebat apapun kemajuan itu, tidak berarti apa-apa.
Tentu bukan kemajuan kalau tak bisa mentransformasi bahan bakar mencari alternatif lain untuk kebutuhan listrik.
Energy matahari. Secara ekonomis masih sangat mahal dan akhirnya belum bisa di produksi secara masal. Kemampuan sel penyerap energy matahari sejauh ini hanya mampu diserap dalam tegangan listrik DC. Jadi, tegangan yang disimpan kecil. Karena memang peralatan elektronika kita secara makro menggunakan listrik AC. Secara komponen saja yang DC.
Bioenergi. Artinya energy alternatifnya dari makhluk hidup. Baik berupa limbah yang di ubah menjadi gas, atau memang membuka lahan untuk menyengaja dalam mencari alternative baru. Untuk yang satu ini juga belum bisadi produksi secara masal. Selain karena bersaing dengan kebutuhan pokok primer juga kebutuhan lahan untuk tempat tinggal. Sekali lagi bio energy belum bisa dijadikan energy pengganti secara total,hanya alternative kecil saja.

Suber energy yang lain adalah Air. Bukan air untuk menggerakan turbin generator PLTA. Tapi, air yang di ubah menjadi oksigen dan hydrogen atau air yang memang digunakan untuk bahan bakar sendiri sebagai pengganti BBM seperti yang di pamerkan jepang di pameran mobil internasional. Sekali lagi jikapun mesin ekonomis sudah ada maka kebutuhan air akan mengalami persaingan yang lebih tajam. Selain untuk kebutuhan mandi, mencuci, minum yang sekarangpun air, keberadaanya di cari saat musim kering tiba apalagi di Jakarta ini. Maka di pastikan air sangat langka jika digunakan sebagai energy.

Jika Nuklir dikhawatirkan kemampuan menghancurkan jika dikembangkan. Satu lagi alternative lain adalah ANTIMATERI. Antimateri adalah antonym dari materi. Jika antimateri bersentuhan dengan apa saja maka I partikel anti materi kemampuanya 10 kali dari kemampuan 1gram uranium. Mungkin Antimateri masih terasa asing, tapi bagi yang pernah membaca Angel and Demond karya Dan Brown sedikit familiar. Karena Antimateri sangat berbahaya bersentuhan dengan materi, maka ia disimpan dalam tabung hampa udara,dijaga agar tidak menyentuh dindingdinding tabung atau dasar tabung dengan magnet atau elektromagnet, karena udara sendiri adalah materi dan tabung sendiri sudah pasti terbuat dari materi maka sedemikian rupa penyimpanannya.

Tapi walaupun menurut buku ini keberadaan anti materi sudah ada melalui experiment. Saya masih blum yakin karena buku inipun kebenarannya masih saya sangsikan, karena buku ini hanyalah novel mistery mirip da vinci code dengan pengarang yang sama.

Sudah diketahui bahwa kebutuhan listrik Indonesia dihasilkan dari Generator-generator PLTU, PLTA, PLTD, PLTG atau pembangkit lain yang belum mampu memenuhi kebutuhan listrik Nasional. Buktinya masih ada iklan untuk menghemat listrik, tidak salah memang. Tapi secara perusahaan yang berorientasi pada Laba, tentu menginginkan agar konsumen memakai produknya secara masal dan berkepanjangan. Bukan menambah Tarif Daya Listrik untuk menambah income tapi sebanyak-banyakya konsumen memakai produknya. Kalau bisa di ekspor . 
Walau sepertinya MUSTAHIL, setidaknya untuk sekarang ini.
Atau cobalah bertanya kepada pegawai PLN or Indonesia Power, sekarang ini tenaga listrik sebagian besar di gerakan dan di hidupkan dari Minyak bumi. Terutama diesel, gas dan batu bara. Disaat air tidak banyak dapat diandalkan untuk menghidupkan generator skala besar untuk memutar turbinya. Perubahan iklim mempengaruhi kapasitas air mengalir, dan tidak jelasnya musim sehingga limpahan air tidak konsisten.
Harapan berbuncah pada Gheotermal, tapi tentu hanya di daerah Vulcano saja atau yang ada gunung api atau uap alam yang memungkinkan dapat di exploitasi. Kemungkinan untuk di produksi masalpun tergantung pada alam dan kapasitas yang hanya mampu untuk membantu pembangkit yang telah ada. Sebagai energy alternative, iya. Tapi, Belum sebagai energy pengganti.

Akhirnya pemadaman listrik bergilir menjadi solusi meningkatnya kebutuhan listrik. Program 10megawat Jusup Kala di tahun 2011, pada saat rampungnya, kebutuhan listrik juga akan meningkat, seiring pesatnya perkembangan teknologi yang menuntut kebutuhan listrik. Karena, suatu saat apapun energy gerak diambil dari listrik. Dari kenyataan Energi Indonesia ini. Secara teknologi Indonesia Tidak Akan Pernah menjadi Negara Maju dan Modern, Tidak Akan Pernah!!! Sampai pemahaman kebijakan Energi dan Penghasil Energi Berubah, minimal seperti iran.
Lalu apa nian yang kita bisa buat menjadi Energi?

Tentu manusia modern yang berorientasi akan kemajuan teknologi akan terus dan terus mencari sumber energy yang lebih dahsyat dari semua yang kita bicarakan diatas. Energy ini hanya dicapai oleh manusia manusia super modern yang terus mencari energy yang maha dahsyat, dan hanya orang orang tertentu saja yang mampu mencapai itu. Apakah energy itu?

Energi Ketuhanan, pernah mendengar istilah itu? Tersa janggal memang. Tapi, mengapa tidak? Bukankah Ia yang menciptakan segala bentuk energy yang ada. Kenapa tidak meminta dari pemiliknya langsung.
Tapi tantangannya mengubah bentuk energy ketuhanan dalam bentuk mesin-mesin pembangkit, dalam bentuk reactor-reaktor besar di ubah menjadi bentuk lain.

Masing ingat hukum kekekalan masa atau kekekalan energy? Yaitu Energi tidak dapat diciptakan tapi dapat berubah bentuk dari satu ke bentuk yang lain. Ini sama dengan kosep tuhan, bahwa Ia tidak diciptakan, Ia kekal sejak permulaan sampai akhir. Artinya kita meminta bantuan Tuhan untuk kebutuhan energy kita. Bagaimana caranya?
Transverter Energi!!!
Transverter energinya ada pada manusia itu sendiri. Manusia adalah mesin ciptaan Tuhan (ditinjau dari hukum mekanika gerak mesin) yang mampu melakukan hal hal luar biasa yang dtelah dititahkannya. Ia siap menerima energy dari-Nya untuk bergerak di muka bumi. Hati dan pikiran adlah 2 prosesor yang akan menerima energy itu selama ia ikhlas menerima energy itu.

Bukankah menurut hadits Qudsi bahwa kekuatan terbesar yang dimiliki seorang manusia adalah Keikhlasannya. Atau hadits Qudsi lain bahwa yang lebih hebat dari gunung, lebih hebat dari besi, lebih hebat dari api, lebih hebat dari air, lebih hebat dari angin dan lebih hebat dari semuanya itu adalah orang yang ikhlas. Boleh jadi kita tidak sadar bahwa Allah telah berbicara tentang Energi dengan hadits itu. Bukankah besi,api,air,angin beberapa symbol penggerak Energi.

Artinya, jika Allah telah menurunkan Energi Ikhlas kepada hati orang beriman maka ia siap menerima takdir-takdir yang diberikan kepadanya. Ia siap menerima takdir di masa kin maupun di masa depan. “kekerasan dan semangat perjuanganmu, tidak dapat menembus tirai takdir,kejadian luar biasayang di alami tak dapat keluar dari takdi. Maka segala apa-apa yang terjadi semata-mata atas takdir Allah”(3).
“Kerajinan kita untuk mencapai apa-apa yang telah di jamin pasti akan sampai kepadamu selain keteledoranmu terhadap kewajiban yang diamanahkan sebagai khalifah Allah, membuktikan buta mata hatimu”(5). Maka jika sudah begini, listrik-listrik yang telah kita bicarakan, tak penting pula sumber-sumber energy yang kita cari. Tidak penting pula tulisan yang tengah anda baca panjang lebar ini.
“Istirahatkan dirimu/fikiranmu dari pada mengatur urusan dunia, sebab yang sudah dijamin/diselesaikan oleh lainmu tak usah kau sibuk memikirkannya”(4). “

Hanya memang Teknologi masih terlalu muda untuk mencapai kesemuanya itu. Cukup bagi kita Allah 

kita tutup dengan beristighfar dari segala kesombongan kecerdasan kita, seraya tetap di beri Rakhmat Kecerdasan agar dapat menjadi Khalifah seutuhnya. memanfaatkan bumi, laut dan udara sebijak mungkin sebagai orang yang dititipi ini dari masa depan. Assalamualaikum wr wb


Ceramah ilmiah singkat, tiap hari sabtu badha sholat Dzuhur dari professor.Dr Loekman,MT itu begitu lugas disampaikan. Itu mengapa Malik Muhammad, Azam, dan Ayas masih bertahan di masjid Islamic Center Indonesia. Selain dengan tema yang berbeda dari beberapa tokoh yang tidak dikenal sebagai ‘Ustadz’ tapi memiliki kapabilitas dan kapasitas Islam pada pribadinya yang kuat kental, dilakukan rutin oleh pengurus masjid Islamic Center Indonesia. Singkat karena hanya berdurasi setengah jam tanpa Tanya jawab. Hanya berupa orasi ilmiah. Menambah wawasan sekaligus Ruh keislaman kepada para jamaah yang selalu ramai. Seperti professor Loekman tadi. Lelaki berusia hampir 64 tahun, lulusan Jerman dan Jepang mempunyai daya aktualisasi akan ilmunya dengan cemerlang. 

Bersama Jamaah Lain ketiganya keluar Masjid Islamic bersama sama dan melakukan aktifitas di akhir pekan masing masing. di sinilah ketiganya berpisah, sebelumnya sebelum dzuhur tadi, sahabat yang lain telah mendahului untuk agena selanjutnya.

Di Akhir pekan ini, pilihan Malik Muhamad tertuju ke kota bogor. ya! sekarang saya akan ke bogor. sambil menunggu bis tujuan bogor di sebrang mesjid, malik menyempatkan membeli majalah Islam Gaul yang baru saja terbit. perdana. makanya malik tertarik membelinya "Last carElang" nama majalahnya.

#########################################################
sekian dulu mudah mudahan ada manfaatnya yahh. kritik dan saran tetap di nanti.

Note : Angka didalam kurung adalah pointer dari kitab al Hikam
Terima kasih sudah membaca

Al Hikam Eps 2 (ketenangan)

Mudah-mudahan Allah memberikan terangnya Cahaya yang terus menuntun kita hingga akhir hayat kita. 
mudah-mudahan Allah menyelipkan ketenangan kepada hati ini, kepada jiwa ini jalan ketenangan dan kesejukan sehingga dimanapun kita beradakita merasa disirami Allah. kita merasa Allah itu dekat, Allah itu melihat kita,dan Allah itu Menyaksikan kita. Mudah-mudahan bisa di ambil ibrahnya dan ada manfaatnya. kita dengan Akhirukalam Kifaratul Majlis Subhanakaallahuwabihamdika Ashadualla ila haila anta Astaghfiruka waatubuilaih. assalamualaikum wr wb 

Sebuah penutup singkat Talaqi hari itu oleh Syaikh Abdullah Fathi Jauji yang di hadiri oleh Muhammad Fahri, Abdullah Azzam, Aqilq Noar, Malik Muhammad dan Ayas di sebuah tempat Islamic Center Of Indonesia di Jakarta. 
waktu masih menunjukan pukul 09.50 hari sabtu, usai talaqi mereka masih menyempatkan berbincang kecuali Syaikh Fathi, Noar, dan Fahri yang meninggalkan Islamic Center terlebih dahulu. 

perbincangan mereka bertiga diawali sebuah pertanyaan singkat dari akh malik, "Saat kita merasakan kesejukan melakukan ibadah-ibadah makhdah, ibadah langsung kepada Allah, kesejukan itu diam diam merasuk dan berbuah ketenangan hati dan ketenangan hati itu melahirkan kemerdekaan jiwa bahwa dunia ini kosong dan lebih tepatnya Fana sehingga semua urusan dunia yang pelik sekalipun, sepertinyaaa ringan-ringan saja. pernah ga akh meraakan seperti itu? 

lalu ketiganya diam,sunyi sepi seakan ada keinginan jiwa dan hati mereka seperti itu, walaupun ada hanya sebentar saja. 
ketiganya masih diam. pertanyaan itu melambungkan fikiran mereka kepada beberapa Ayat,Hadits dan Atsar. 
Deru angin jakarta yang panas bercampur debu polusi jalanan terdengar ditengah kesunyian mereka yang jiwanya berada dalam naungan kesejukan , bahwa malaikat malaikat masih di atas pundak pundak mereka..... 

Begini Akh, Ayas mendahului, untuk mengawali kebekuan itu.... 
Pernahkah kita mendengar atau membaca Hikmah atau Pointer Ibnu Athoillah yang kedua, yang kita dapat dari guru kita beberapa pekan kemarin. 
"Keinginan untuk Tajrid (Selalu beribadah tanpa berpikir dunia) padahal Allah masih menempatkan kedudukan engkau pada golongan orang yang berusaha dunia, maka keinginan itu termasuk Syahwat Hawa Nafsu yang samar/halus. sebaliknya. keinginanmu untuk berusaha dunia padahal Allah telah menempatkan dirimu pada golongan yang selalu ibadah tanpa berusaha dunia, maka keinginan ituberarti menurun dari semangat yang tinggi" 

kalau pointers ini agak berat di pahami,sedikit kita berbagi, ayas melanjutkan.... 
Baik, kita dudukan setiap persoalan apapun , apapun itu, dalam lapangan Aqidah lebih Spesifik lagi Tauhiid, karena dengan begitu kita akan mudah menemukan riak riak jawaban jika tujuan kita adalah Allah. 
Termasuk pointers di atas adalah pernyataan lugas Tauhiid yang sangat dalam dan luas, selanjutnya kita detailkan penjelasan tersebut. 
Kewajibab seorang hamba adalah 'Menyerah dan Tunduk' atas apa yang dipilihkan majikannya. apalagi kalau majikannya adalah Allah yang tahu benarsiapa kita dan kebutuhan kita. 
Dan tanda bahwa Allah menempatkan dirimu dalam golongan yang harus berusaha, Apabila terasa ringan bagimu mengamalkan itu, sehingga tidak menyebakan teryinggalnya kewajiban terhadap Agamamu sehingga menyebabkan kamu Tamak dan Rakus terhadap hak orang lain. 
Dan tanda bahwa Allah menundukan dan menempatkan dirimu dalam golongan yang selalu ibadah : Apabila Allah Memudahkan jalan Rizki yang tidak disangka sangka, kemudian jiwamu tetap tenang ketika terjadi kekurangan karena tetap ingat bersandarkan kepada Allah, karena tujuan kita adalah Allah. 

Dalam Buku La Tahzan, Aidh Al Qarni menulis 'Jika engkau pada pagi hari ini memiliki sepotong roti dan seteguk susu maka berbahagialah, karena engkau seperti mempunyai dunia seisinya'. kemudian jika kamu berlaku itsar,mendahulukan pengemis untuk roti dan susumu lalu engkau tetap tenang dengan itu, maka engkau peroleh akhiratmu juga. 
Aidh Al Qarni juga menulis, ' Lihatlah para petani, buruh kasar, pedagang pasar di pagi bita,kuli bangunan,tukang becak!!! mereka dengan ceria mendendangkan lagu lagu seperti burung di alam bebas mereka. 
dan bukan kah apa yang kita miliki lebih baik dari pada mereka???? 

Didalam Penjara Ibnu Taimiyah berkata,"Apa yang bisa dilakukan musuh musuh itu kepadaku, Surga dan Taman ada dalam dadaku, maka, kemanapun aku berjalan keduanya ada bersamaku. 
Dan bukankah kita beada di liar bebas juga tidak ada tekanan dari musuh musuh yang siap membunuhmu???.... mungkin Akh Azzam ada masukan 

itu artinya kalau kita meninggalkan suatu kebaikan padahal kebaikan itu kita tahu karena kita merasakan bisa mengantarkan ketenangan berarti kita telah menurunkan derajat kita sendiri. Begitukah maksudnya akh.... 

Ya Kesimpulanmu bagus sahut Ayas. Azzam menambahkan lagi... 
jika kita telah diberi kemudahan untuk terbiasa Sholat malam atau berpuasa sunnah lalu kita meninggalkannya, berarti kita menurunkan kapasitas kita 

Dan bila Allah menyiramkan kesejukan kepada fikiran dan hati kita ketika kita membaca dan mentadaburi Alquran lalu kita meninggalkannya berarti kitalah yang menurunkan derajat kita sendiri di mata Allah. 
Dan jika Allah telah menyisipkan kedalam jiwa kita untuk bekerja dan belajar dalam rangka ibadah Ghoru Makhdah tanpa meninggalkan Ibadah Makhdahnya lalu ia bersikap malas, tidak energic, sering mengeluh maka ia mematahkan potensi diriny sendiri. 

Dan jika Allah BELUM menyisipkan, menyusupkan kedalam jiwanya untuk melakukan kebaikan demi kebaikan. maka, kita adalah Pembohong Besar, seorang yang tak tau diri atas semua nikmat yang telah diberikan Allah. Maka Nikmat manalagi yang akan kita dustakan? mudah mudahan pernyataan ini tidak berlebihan? 
Tidak. sahut malik. sebuah pernyataar Tauhid Retoris yang perlu di fikirkan adalah " Adakah Ciptaan Allah yang sia-sia?" 

lalu Azzam melanjutkan.... 
Allah telah memberikan kemampuan yang berbeda 
Allah yang telah menyisipkan jalan ketenangan jia dengan cara yang berbeda TAPI Allah telah memberikan jalan yang sama untuk ketenangan jiwa yang sama. Yaitu, kebaikan yang bersumber, tertuju dan diniatkan HAnya Allah. Memang Apalagi dan Siapalagi Yang mampu memberikan ketenangan melakukan apapun yang di Ridhoi selain hanya kepada Allah dengan Jalan Syariatnya Muhammad SAW 

maka ketika Allah Memberikan dan Kemudahan untuk berkeinginan berbuat baik ,janganlah ditolak. Tapi sambut baik, pemberian Allah itu yang berbentik 'Keinginan' yang menyusup dalam Jiwa-jiwa yang suci agar tetap dalam Fitrahnya. 

Pembicaraan itu bagai mataair yang mengalir nan jernih dan menyejukan bagi ketiganya di panasnya Jakarta bercampur polusi debu dan asap kendaraan yang tak terasa mengantarkan mereka mendekati Adzan Dzuhur. dan seraya menjadi pujian sekaligus buah bibir para-malaikat diatas pundak mereka bertiga.