mau sedikit berbagii boleh kan?
pernah baca novel ayat-ayat cinta kan? masih inget tak si tokoh utamanya, fahri selain Talaqi dengan seorang syaikhnya juga belajar dengan Sahabatnya yang juga dia anggap menjadi gurunya. untuk belajar sebuah kitab.
atau pernah nonton ketika cinta bertasbih? saat si tokoh utamanya Azzam di minta pak haji untuk memberikan tausyiah di pesantrennya, juga memberikan tausiah yang di ambil dari sebuah kitab.
Naah yang terbaru neeh Novel BUMI CINTA kang Abik, saat tokoh utamanya Ayyas kekeringan Ruhiyah dan tauhid ketika berada di negri komunis. setelah tilawah beberapa lembar lalu di teruskan membaca sebuah kitab.
itu dia yang pengen di bagi bagi. agar qt semua dapat butiran butiran hikmah dr kitab Tauhid yang luar biasa itu. sebenarnya kitab ini tidak asing bagi kalangan pesantren tapi pengamalanyaa itu yang di nilai terkesan kuno dan non logic.
butiran butiran hikmah atw pointers pointers (dalam bahasa Mario Teguh) itu memang dahsyat menggugah Ruhiyah Tauhid bagi yang membacanya.
saya sendiri sudah tiga tahun punya kitab ini yang didapat dari DT karena menjadi pembahasan rutin di tiap Tausyiah Rutin di bdg maupun di jakarta.
kitab ini dikarang oleh Syaikh ibn Athoillah yang hidup sebelum jamanya al Ghazali.
ok are you readyyyyy
Pointers 1 " Setengah dari tanda seseorang itu bersandar diri kepada amal usahanya, yaitu berkurannya pengharapan terhadap rahmat karunia Allah, ketika terjadi padanya suatu kesalahan atau dosa".
hmmmmm
Kalimat Laa Ilaaha Ilallah. tidak ada tuhan selain Allah, berarti tidak ada sandaran apapun kecuali pada Allah. yang mematikan, yang memberi rezki,yang menolak bencana atau semua gerak langkah deru angin, hela nafas denyut jantung semuanya bersandar kepada Allah.
maka, apapun kegiatan kegiatan kita tiap jengkalnya harus diarahkan pada kepasrahan pada Allah dengan tata aturan yang di bawa oleh Nabiullah Muhammad SAW
setiap amal usaha adalah wajib. tapi kalau hal ini yang menyebabkan qt bersandar, maka terlihatlah kurangnya pengharapan kepada Allah. Lihat Surat Yunus 59.
aplikasinya. kalau kita belajar mati matian dan sungguh sungguh namun tetap kurang memuaskan.lalu kita kecewa terhadap hasilnya. itu berarti kita bersandar pada hasil belajar kita.
atau kalau kita bekerja keras untuk mendapatkan rezeki tapi tetap kurang, lalu selalu mendapat teguran deri bos karena kurang pefect dan kita kecewa, berarti kita besandar pada usahausaha kita. bukan kepada Allah.
atau kalau kita merasa aman dengan pekerjaan kita, kendaraan kita, rumah kita pasngan yang berpasangan. maka kita bersandar bukan kepada Allah.
atau kalau qt marah, dengki, sombong, sum'ah, hasud, putus asa,Riya, sedih berlebihan artinya kita juga bukan bersandar kepada Allah. mungkin kepada ilmu qt, mungkin kepada nafsu qt, mungkin kepada entahlah sesuatu yang halus menyusup dalam relung hati kita yang menjadikannya tempat bersandar selain ALLAH
atau kalau kita merasa cukup dengan ilmu qt lalu menggunakan ilmu itu untuk berbangga diri. kita juga tidak sedang berssandar kepada Allah.
kalau kita berusaha keras untuk memperbaiki diri untuk mendapatkan jodoh ( misalnya), tapi tak jua datang atau mendapatkannya.lalu kita kecewa. itu berarti kita tidak bersandar kepada Allah. lihat An Naml 40.
Urusan qt berikhtiar dan doa. masalah Hasil urusan Allah. yah terserah Allah, memangnya kita memiliki hak atas semua yang bukan milik kita.
Kesalahan para Dai adalah mengajak jamaahnya bukan kepada Allah tapi kepada golongannya, mazhabnya,fikrohnya,lembagany, mazelisnya,partainya,hizbnya atau yang serupa dengannya. setiap kebenaran di ukur berdasar kebenaran golongannya itu.
maka,sebenarnya kalau setiap partial partial itu mengajak kepada Allah untuk Bersandar kepada Allah maka tentu walau berbeda qt akan saling menyayangi, memahami dan peduli. Betuul tidaaak....
jadi siapapun qt kalau penyeru serulah pada Allah semata. allah, allah dan allah. tidak kepada golongan golongar tersebut.
adapun golongan golongan tersebut adalah tempat qt menimba ilmu,berkumpul dengan orang-orang sholeh,beramal dan berkontribusi.
tidak untuk berbangga denganya, berikhtilaf,apalagi tempat bersandar.
Lalu Laa haula walaa quwwata illa billaahi. tidak ada Daya, Upaya dan Kekuatan Hanya Milik Allah semata.
************ ********* ************
mudah mudahan ada manfaatnya Afwan minkum, kalau ada umur qt lanjutkan pada pointers selanjutnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar