Senin, 31 Juli 2017

Penemuan Benua Amerika Oleh Umat Islam sejak Abad 1 H

Apakah Anda percaya bahwa Amerika di temukan oleh Columbus dengan tujuan mencari rempah2 dengan jalur terbalik dan kemudian salah jalan menuju benua baru dan menamainya orangnya dengan suku Indian.


Tahukan anda, bahwa sebelum berangkat Columbus meminta izin dan restu ratu Isabel, Ratu yang menjatuhkan dan menghancurakn Pemerintahan Islam di Andalusia ( Spanyol, Portugal dan sebagian prancis). Ratu yang membunuh banyak kaum muslimin dan membakar banyak kitab-kitab berbahasa arab. Ratu yang memberikan pilihan kepada penduduk Andalusia Pindah Agama, Mati, atau keluar dari negri ini.
Apakah masih ingat misi 3 G Kristenisasi. Gold Gospel dan Glory.
Masihkan anda Percaya Columbus penemu benua Amerika ?..........

 Mari Kita saksikan bukti satu persatu....


Abad 1 Hijriyah Imam Amir Asy Syabi yang lahir 24 H di Zaman Umar Bin Khatab (644 M)menunjukan sesuatu yang mengejutkan dalam sebuah kitab Al Hats ‘Alat Tijarah was Shina’ah wal ‘amal karangan Abu bakar al Khalal. Dimana Imam Asy Syabi mengatakan,”Jarak antara mereka(Muslim Benua amerika) ke Andalusia seperti jarak kita (Kufah/irak) ke Andalusia (Spanyol), mereka menganggap bahwa tiada satu makhlukpun bermaksiat kepada Allah” kemudian menyampaikan ciri-cirinya seperti yang kita kenal dengan orang Indian Amerika.


Abad ke 3 H Abul Hasan Ibnu ‘Ali al Masudi dalam kitabnya ‘Muruuj Adzahab wa Ma’adin Al Jauhar’ mengatakan bahwa seorang petualang dari Cordoba (Spanyol Islam) Al Khasy Khasy Ibnu Said Ibnul aswad telah menyebrangi laut Kegelapan (Atlantik) bersama sekelompok rekannya sampai mencapai sebrangnya lalu ia kembali di tahun 889 M.


Abad Ke 6 H. Muhamad al Idrisy ahli geografi muslim membbuat peta/globe pertama pada tahun 1154 M yang berbentuk bulat dan sudah mencantumkan gambar daratan yang ia sebut ‘daratan yang luas’ disebrang atlantik, ia tidak menyebutnya kepulauan. Dalam Kitab ‘Al mamalik al masalik’ terdapat sekumpulan orang arab yg berbicara dengan Bahasa arab.


Abad ke 8 H/Abad 14 M Sejarawan Muslim Syihabudin Al Umari menyebutkan sebuah kisah yang menakjubkan dalam kitabnya ‘Masaalikul Abshar fi Mamalikil Amshar’ ia bertemu raja Mali (pesisir atlantik afrika) Mangsa(Raja) Musa ketika hendak haji di tahun 1324 yang mempunyai perbendaharaan Emas yang sangat besar. Mangsa musa menjadi mangsa (Raja) setelah diminta saudaranya Karena saudaranya telah menyebrangi samudra Atlantik menuju ke daratan dengan menyiapkan sekitar 200 kapal di tahun1311 M.


Pada tahun 1493 Columbus dalam manuscrif mengatakan bahwa ada pemukiman Afrika di benua sebrang atlantik. Disana mereka menggunakan pakaian katun yang mirip pakaian muslim Granada dan mendapatkan sebuah masjid di Kuba.


Pada 1564 M. Prancis membuat sebuah peta wilayah Florida (Amerika) yang dibawah kekuasaan prancis namun banyak pemukiman disana yang menggunakan istilah dan nama wilayah di Maroko dan Andalusia (Muslim spanyol).


Pada 1880 seorang sejarawan Mexico terkenal, Manuel Erosco Epiro menyebutkan sebelum kedatangan columbus “…Brasil dan Amerika khususnya telah dihuni oleh sejumlah ras hitam dari afrika… “ Yang tersebar di amerika selatan, tengah dan Utara…”
Seorang Profesor Amerika Untuk study Afrika di Unv Rutgers Evan van sertima di tahun 1976 banyak menemukan bukti bahwa orang afrika telah lebih dulu sampai di sebrang atlantik dari pada Columbus dan banyak ditemukan bukti pemukiman afrika sebelum Columbus dating.
Hingga saat ini masih ada suku india yang masih menggunakan tulisan/Bahasa Mandikiyah yang berasal dari literasi islam


Tahun 2000 Luisa Isabel Alvarez de Toledo, seorang bangsawan kota Sidonia , spanyol ketika hendak merenovasi salah satu istana peninggalan keluarganya menemukan sekumpulan dokumen berbahasa arab dari masa Andalusia. Dokumen ini ternyata memuat penjabaran keadaan amerika lengkap dengan umat islam disana sebelum Columbus. Kemudian ia merangkum dokumen tersebut menjadi buku “Amerika vs Africa”
Lalu kita tutup yang dengan bukti yang tidak terbantahkan bahwa benua America di temukan oleh Muslim kemudian di jajah oleh Eropa melalui Columbus dan Amerigo Vespucci. yaitu pada tahun 1929 M di Turki ditemukannya peta dari kulit Rusa, yang NASA mengatakan peta tersebut tidak mungkin di buat oleh manusia, namun siapakh yang membuat peta tersebut sebelum Columbus datang ?


Text di Tulis oleh Guruh Akbar,ST


dari https://www.youtube.com/watch?v=nqMvifm8HhQ



Rabu, 26 Juli 2017

Dari sini kami mulai belajar menjadi ilmuwan

We are the scientist pertamina lubricant...............

Jakarta 4 November 2011 dini hari sekali sudah berdenyut, atau bahkan Jakarta tidak pernah mati setelah ia di ‘Hidupkan’ oleh seorang Ulama penyebar dakwah Islam, Sunan Gunung Jati 500 th yang lalu yang ia beri Nama Jayakarta yang berarti Kota kemenangan yang di ambil dari bahasa Sansekerta terjemahan dari bahasa Arab dalam surat Al Fath ayat 1, InnaFathana laka Fathna mubinna (api Sejarah Karya  Ust Prof Mansur SuryaNegara). Dan suatu saat nanti Jakarta akan merebut kemenangannya kembali setelah kemenangan Proklamasi di tanggal 9 Romadhon bertepatan 17 Agustus 45 lalu.
 

Sedang Batavia pemberian dari orang belanda yang orang betawi asli tak akan mau jika Jakarta di beri nama Batavia. Apakah sama Penamaan oleh Seorang Ulama dengan Seorang Kafir? Karena Ucapan Sunan adalah Doa sedang Penamaan Batavia oleh orang Kafir adalah Perendahan terhadap warga Pribumi.


 


1 hari, 24 jam. Jakarta tak pernah tidur. Sebagian warga Jakarta memang sedang beristirahat namun sebagian yang lain masih di pabrik, di terminal, di bandara, di stasiun, bahkan banyak juga di diskotik-diskotik dan café-café malam, tidak sedikit pula sekedar nongkrong di pinggir-pinggiran jalan ibukota. Motifnyapun beragam, ada yang mencari Maa’isyah-Penghidupan sampai Maksiat menghabiskan Uang Haram dengan perbuatan haram. Karena seharusnya uang Halal akan berat di pergunakan untuk yang haram-haram.


 


Begitupun kami yang bekerja di Lab Pertamina Tj Priuk baru saja pulang pukul 00:10 Sift 2. terkadang jika ada tanker BBM/ Row material terpaksa petugas sift 2 melanjutkan untuk lembur sampai pukul 7 pagi. Seharusnya kamipun pulang pukul 23:00 karena ada pekerjaan yang tanggung jadi yaaaa, sudah resiko. Dan itu sudah biasa. Kami Analis Lab berlima di tambah 2 petugas sampling, satu Office boy dan satu pengawas.


 


Saya, muflih dan Achmad Arif pulang dengan naik angkutan umum angkot 14, kebetulan kontrakan kami berdekatan, sedang Pras, dan luddy naik motor begitupun petugas sampling mas Darno dan Aki Syawal. Mas Trisno pun naik motor hanya Pak Haji Zainuddin yang mengendarai Mobil pulang ke Bekasi.


 


Pak Haji adalah Pensiunan pertamina, mantan kepala lab Cilacap dan mantan pengwas Manajemen Mutu lab Jakarta. Karena fisiknya masih kuat dan sehat, beliau di karyakan kembali untuk mengisi kekosongan pengawas sore. Selain kuat dan sehat, hobi beliaupun menghafal Al Quran, karenannya sayapun sering Murajaah (Mengulang) hafalan kepada beliau, apakah hafalan saya sudah benar atau tidak. Tentu kalau sedang jam kosong. Beliaupula yang sering mengisi kekeringan dahaga ruhiah untuk tausyiah sesaat setelah jam Shalat berjamaah Ashar, Maghrib ataupun Isya.


 


Pulang, wudhu shalat 2 rakaat tanpa babibu langsung istirahat, karena besok, eh maksudnya nanti harus masuk pagi menyelesaikan keperluan untuk Lomba Sugestion System tingkat Nasional di Makasar Akhir bulan ini 21 – 25 November 2011. Hari Jumat ini adalah pengumpulan terakhir makalah dan semua lampiran lain. Namun sebelumnya ada pelatihan dulu di BalikPapan hari senin ini 7-10 Nov  berdua dengan Kepala Lab UPPJ Farhasnyah, yang seharusnya dengan rekan Satu Team Mba Santi, hanya beliau sedang cuti hamil, bahkan untuk lomba akhir bulan ini pun harus sendirian pula baik Presentasi maupun wawancaranya.


 


Sendirian bersaing dengan seluruh perusahaan dalam negri ada Astra Honda, PT Pupuk Sriwijaya, PT Pos, PT Pupuk Kaltim dan masih banyak lagi baik punya BUMN maupun swasta total perusahaan ajang ini ada 110 perusahaan dengan keikut kepesertaan diatas 1000 peserta. Karena tiap perusahaan tidak satu team mengirimkan pesertanya. Pertamina Corporat saja mengirimkan 33 peserta team. Mampukah memenangkan pertarungan dengan seorang diri, apalagi ini adalah pengalaman pertama, bersaing dalam Data, Pengetahuan, IPTEK dan ….. mempertahankan pendapat??


 


Sebelumnya perlombaan ini diawali bulan juli kemarin. Kami, di minta untuk melakukan improvisasi dalam berbagai bidang misalnya Methode, Teknologi, HouseKeeping, System manajement, system administrasi, system safety, pengolahan limbah atau pengelolaan keuangan agar lebih hemat di tempat kerjanya masing-masing. Perusahaan – perusahaan besar biasanya mempunyai program improvisasi tersebut tidak terkecuali pertamina. Lalu antar perusahaan besar tersebut untuk memacu kreativitas karyawan dan meningkatkan Produktivitas kerja perusahaan di adakan ajang Temu Karya-Temu Improvisasi untuk di lombakan. Tentu tidak semua perusahaan besar ikut walaupun di perusahannya ada program improvisasi, ini hanya masalah kebijakan untuk ikut bergabung dalam lomba atau tidak.


 


Setidaknya dari Lab UPP Jakarta ada 9 ide tapi hanya 6 yang di ikutkan berdasarkan seleksi. Keenam ide tersbut adalah Penggantian solvent Xylen AAS menggunakan Bahan Bakar Penerbangan Avtur punya Achmad Arif, Improvisasi methode pengukuran SG solid oleh Agung, Pemanfaatan CRM kembali untuk di gunakan di luar batas kadaluarsanya oleh kustanto, pembuatan Pertamax dari Avgas dan premium oleh isa, pemanfaatan kembali Plastik Mylar untuk di gunakan kembali dan yang terakhir adalah Pemurnian Xylen bekas Pengujiaan AAS untuk di gunakan kembali oleh guruh dan mba santi.


 


Setelah memenangkan dari lab kami pun meluncur ke Pulau Batam di akhir bulan juli, karena disanalah terselengaranya Lomba tingkat Pertamina Lubricant. Baik dari produksi, laboratorium, pemasran di bawah pertamina lubricant seluruh Indonesia di lombakan di sana. Total peserta ada 30 peserta/ 30 ide baik perorangan maupun kelompok.


 


Tentu sungguh mengasikan seperti tour keluar pulau jawa dengan biaya Perusahaan bersama teman-teman bermodalkan ide yang kami sendiri sebetulnya Ciut dengan ide remeh temeh kami bersaing dengan ide-ide orang produksi dan marketing yang kami tak tahu apa yang mereka bicarakan dan bawa. Tapi, kami sudah cukup bersyukur bisa jalan-jalan ke Batam dengan pesawat Garuda tinggal di Hotel Bintang 5 selama 4 hari, jalan-jalan di putaran pulau Batam. Kawan saya bilang ‘’ini kita beneran tinggal di Hotel yah, bagus banget yah. Sampean pernah nginep di Hotel mas guruh’’.


 


Untuk saya tentu perjalanan ini bukan yang pertama kali, Terakhir jalan keluar pulau 4 tahu lalu, waktu masih kuliah,.Hanya yang membuat istimewa adalah perjalanannya tidak sendirian. Ramai bersama kawan-kawan, bermodalkan sebuah ide yg remeh temeh tersebut.Tapi karena bersama kawan-kawan itulah yang menjadikan suasana seru penuh mimpi.


 


Ada rangkaian peristiwa menarik dari Achmad Dwi arifin, sebagai anak kosan yang hampir, kesiangan buru-buru sarapan pagi  sebelum berangkat makan mie dari penjual nasi uduk, setelah sampai lab menunggu berangkat dan agak siangan perut sudah keroncongan, maka makan mie goreng. Ketika naik pesawat menggunakan Airline berplat merah disediakan snack yang isinya mie goreng juga. Setelah sampai batam di persilakan memilih menu sesuai sesukanya. Kami yang jarang makan di tempat ‘wah’ memesan makanan yang tidah biasa, namanya pun aneh-aneh maka ia pun memesan makanan yg tidak seorangpun dari kita dan dia mengetahui apakah yg dipesan. Setelah menunggu lama, dan arif termasuk yang datangnya paling lama, mungkin Karena terlalu special sahut rekan-rekan yang lain.


 


Dan Taraaaaaaa yg keluar adalah Mie telor rebus super jumbo. Dia hanya diam memandang apa yang dia pesan, Dan kami menyemangati agar ia tetap tabah untuk menghabiskan apa yg telah di pesan. Ia Berharap agar hari cepat berlalu dengan tidur di Kasur empuk hotel bintang 4 Batam.


 


Keesokan harinya pagi hari kami sudah menyiapkan seluruh perlengkapan dan kebutuhan untuk presentasi dan lombanya. Prakata sambutan pembukaan dari manager Departement Pertamina Pelumas sampai pembagian jadwal presentasi Ide Sugestion system sampai 3 hari kedepan sampai pengumuman lomba dan penutupan, tidak ketinggalan Visit Tour batam.


 


 


Setelah melalui proses panjang, Sampailah di akhir waktu yang dinantikan yaitu pengumuman pemenang dan akan mewakili Departemen Pertamina pelumas ke lomba selanjutnya di tingkat Corporat. Terpilihlah 4 pemenang dan 2 diantaranya dari divisi Laboratorium Achmad Arif dan Agus Aryanto dengan judul Penggantian solvent Xylen AAS menggunakan Avtur dan Pemurnian Xylen bekas Pengujiaan AAS untuk di gunakan kembali oleh Saya dan Santi lestari.


Berbekal uang hadiah dari perlombaan ini, kemudian masih ada sisa waktu 1 hari sesuai tiket kepulangan dan sudah mengantongi Passpor hijau saya dan teman-teman yang lain tidak langsung pulang ke Jakarta namun menyempatkan untuk wisata ke Singapure dan dari lab hanya saya sendiri yang sudah mempunyai passport. 45 Menit menyebrang menggunakan Jetfoil berkapasitas 100 penumpang sampai di singapura. Dan Nice a trip to singapure.

Berikut Chenel Youtube nya : Inovation Konvensi Mutu Pertamina Batam Guruh Akbar, Tingkat Corporat di Jakarta dan Tingkat Nasional di Makasar

1. Batam Tingkat PERTAMINA Pelumas: https://www.youtube.com/watch?v=CeoWB_z4tu0

2. Jakarta  Tingkat PERTAMINA Corporat: https://www.youtube.com/watch?v=AVT9PR6apMw


3. Makasar Tingkat Nasional : https://www.youtube.com/watch?v=L8X59NXjQU8





 

 

Guruh Akbar, ST

26 September 2012 & 26 Juli 2017





Terima Kasih Telah mampir di Bolg Kami

Kami harapkan Komentar anda.

 Yuk Bergabung berbagi di Group Oil Gas dan Gheotermal Energy

 



Selasa, 25 Juli 2017

Suatu Pagi di Pantai Jakarta

Pagi, 4 November 2010. Entah apa yang terfikir oleh masyarakat jakarta di pagi buta hujan sudah deras nian, sudah jam 7 pagi, di luar masih saja mendung terkurung tetesan air yang melimpah dari langit. Masih dua pegawai lagi yang masih belum terlihat di lab, mungkin terjebak hujan. Karena memang enaknya masih bersemayam dan berhibernasi di kamar kosan atau kontrakan.
 
Yang pasti Kepala Lab Pak Fadil, Pengawas Utama pengamatan Ibu nursiah sudah diruangannya masing masing.

‘’Untuk rekan-rekan  Labolatorium di tunggu kedatangannya di ruang perpustakaan. Hari ini ada diskusi pagi”.  Suara woro-woro itu terus di ulang ulang oleh Kustanto, penanggung jawab terselenggaranya diskusi pagi,  di setiap hari rabu jam 07.00-08.00. biasanya anak anak lab pertamina di pagi hari agendanya adalah sarapan pagi, makanya woro-woronya terdengar sumbang dan tidak di dengar, sekalipun tahu tiap rabu pagi ada diskusi.

Walau alasan utamanya bukan sarapan juga, tapi memang seperti itulah karakter orang indonesia umumnya. Karena sedari  SD dulu walaupun sudah tau upacara bendera adalah di hari senin pagi, tetap saja guru-guru kita tiap senin pagi memanggil murid-muridnya untuk upacara bendera. Dan murid- murid tentu saja masih diam di dalam kelas sedang sibuk dengan kesibukannya masing-masing.  Apalagi di hari senin pasca weekend, ras
anya masih terbawa arus suasana liburan sehingga diam dalam kondisi stady state lebih nyaman ketimbang ikut upacara bendera. Selain karena memang malas.
Seolah panggilan apapun jika sudah menjadi kebiasaan maka akan larut dalam kebiasaan dan kemudian tidak terdengar. Apalagi kalau terbiasa mengacuhkan panggilan-panggilan tersebut, akan terasa berat untuk memenuhi langkah pertama dari panggilan. Yaitu tergeraknya kehendak untuk mendengarkan dengan hati. Kemudian tergerak memenuhi panggilan.
 
Misalkan saja panggilan Adzan sholat 5 waktu. Adzan yang merupakan panggilan untuk memenuhi panggilan shalat dikumandangkan  sehari 5x. Saking seringnya kita sudah tidak menganggap itu sebuah panggilan Shalat, sudah bukan lagi sebuah panggilan kemenangan, sudah bukan lagi panggilan kembali ingat kepada akhirat sudah bukan lagi menanggap itu panggilan dari Allah langsung  tapi sudah berubah menjadi sebuah adat istiadat, sudah berubah menjadi mantra-mantra harian bahkan boleh jadi menganggap kebisingan harian. Kita akhirnya bebal dengan panggilan itu karena tiadanya pemaknaan.
Coba perhatikan di pasar-pasar tradisional, di terminal-terminal atau perkantoran yang super sibuk. Biasanya tempatnya dekat dengan masjid. Seperti nya tidak ada orang muslim di sana, ketika terdengar adzan seolah tidak ada apa-apa, seolah yaaa tidak ada apa-apa. So What gitu lho, gw lagi sibuk!! Yang menawar tetap menawar, yang mencari penumpang tetap berteriak-teriak menyaingi suara adzan.
 
Sesungguhnya Alam semesta ini terus bergilir mengkumandangkan Adzan hanya manusia yang sombonglah yang enggan menyimak bukti kebesaranNya. Kesibukannya masing-masing mengalihkan dunianya.

Makanya woro-woro untuk diskusi pagi itu seolah sumbang dan tak di dengar.
Seperti itu di lab juga, di pagi hari ada yang sibuk sendiri sendiri. Ira dan erma pagi pagi sekali langsung duduk depan komputer, nyalakan komputer dan siap mengetik Test Report yang belum terelesaikan oleh yang sift 2 atau yang  kemarin. Tanganya sudah ahli untuk urusan itu bahkan mereka sudah hafal di luar kepala membuka folder dalam komputer yang sudah seperti hutan belantara dengan menutup mata sekalipun, karena masih ngantuk heheeee.

Lain lagi dengan bapak-bapak petugas sampling. Mereka juga sibuk. Karena pagi hari itu sample belum ada, maka mereka di sibukan dengan saling sindir tentang Grup pemain bola yang tadi malam mereka tonton. Pertandingan tadi malam mereka bahas seperti komentator ulung yang tidak di bayar, gratis bukan kepalang.
Mereka membahas tentang pertandingan yang sama-sama mereka tonton. Kalau saja Bolanya tidak menyentuh mistar gawang (lagi main bola koq ngukur bola pake mistar). Atau kalau saja Boas mengoper dulu ke bambang pamungkas, pasti beckham mampu menghalau, lho! Heheeee. Aneh! Pertandingan yang sama-sama mereka tonton, sama-sama tahu skor akhir, sama-sama masih ngantuk karena begadang nonton bola dan sudah selesai, pelatih timnas juga bukan, apalagi di bayar Eeehhhh di bahas juga. Ckckckckc....

Tunggu dulu ada juga yang betul-betul sibuk. Adalah Muflih dan Esha pagi pagi sekali langsung melihat lihat gelas beker yang berisikan pelumas dengan sangat jeli dan fokus. Di putar-putar gelas beker itu, di raba-raba gelas beker itu. Karena mereka berdua adalah salah dua dari team analitika yang kurang lebih seperti research en development. Mereka menerawang, meneliti, dan mengambil kesimpulan atas hasi analisisnya. BINGGOOO!!! Ya mereka berdua menyimpulkan  Dalam beker ini bukan oli tapi air teh. Lho!!!!

Lalu siapa yang sarapan, tentu saja aku heheheee dan beberapa teman-temanyang lain ada arni, isa, agung, warko, dan mas darno salah satu petugas sample. Tidak ada yang spesial untuk mereka-mereka yang sedang sarapan. Palagi kalo ada pemeran aku, dia bukan orang yang menarik untuk di bicarakan. Waaahhh Watakkkkk!!!! Eh elo yang nulis, hati hati yah bikin cerita.

Ok kita lupakan yang sedang sarapan.  Ada yang lupa, lalu bagaimana dengan bos-bos labollatorium ibu nur dengan pa fadil, ups sekarang kepala labnya pa Farhan? Ehm, emmmm  (mudah2an ga di denger supaya ga di pecat) mereka juga tentu saja sibuk. Mereka sedang konsolidasi  sedari pagi sejak mereka datang, kira kira minggu depan siapa yang akan di kirim untuk mengkuti training di surabaya. Sepertinya karyawan yang tepat untuk mengikuti trainng itu seorang karyawan teladan masih anak muda dari kampus aka lulusan 2008 dan masuk lab di akhir 2008, siapa dia... tentu saja Aku  waduhhhh Gdubragg!!!! Narsis amaat. (makanya ga usah di baca yah... Plisss)

Baik kembali ke woro woro(lho kok masih di baca... ya sudah kalo maksa silahkan). Satu lagi yang menarik dari orang indonesia yang kadang kadang berlebihan. Kalo woro-woro sudah di cuekin maka dia mendatangi bangsal-bangsal karyawan untuk dipanggil dengan tetap membawa  microfonnya. Tau tidak, microfon di bawa atau tidak tetap saja suaranya tidak berubah karena suaranya tetap terpusat, meskipun yang pegang microfon muter-muter ruangan. Waduuuh ga cerdas juga neeh.

Biasanya paling hebat diskusi telat 10 menit. Artinya 07.10 sudah di mulai apalagi sekarang pertamina memang sedang meningkatkan ‘Energinya’ untuk bersaing dengan Oil and Gas enegy Company dunia sehingga lebih disiplin.

Hari ini yang presentasi adalah Luddy Febrianto, ia akan mempresentasikan tentang test methode CFR/RON yaitu alat untuk mengetahui nilai Oktan Number yang merupakan angka yang membedakan antara premium, pertamax  dan pertamaxplus.

Acara diskusi ini memang ajang berdiskusi (ya iyalah), maksudnya bukan sekedar mempresentasikan Methode2 ada hal lain yang mengapa diskusi ini meski terkesan malas untuk memulainya tapi di tunggu pula, hal lainnya adalah ajang makan dan Curhat kalo gajinya pengen naek  hahaha wkwkwkwk... Gdubrag.......

Tidak semua memamang ikut berdiskusi terutama yang sift sore sampai malam, maka orang orang yang tidak tersebut di tulisan ini mungkin masuk malam, heheheeeee ngelesss



Oke sekian saja sekedar refresh kembali waktu masa muda dulu hahahahaaa, meski tulisan ini sudah lama adanya tapi baru sekarang pengen di publish.


Wassalam
Guruh Akbar st

Laporan Tentang anak PKL di Pertamina

Laporan PKL gue
Cerita di bawah ini tidak semuanya benar, dan jika ada nilai benarnya tentu tingkat presisi dan akurasinya perlu di uji agar mendapat nilai ketidakpastian. Dan jikapun ceita di bawah ini tidak benar jangan salahkan penulis tapi salahkan kepada pembaca yang tetap lanjut untuk membaca sampai selesai.
 
Baru saja dua siswa Sekolah Menengah Analis Kimia Bogor menyelesaikan Praktek kerja lapangnya di akhir januari yaitu Bari dan Arsyad, bulan februari ini di sambung  3 mahasiswa Akademi Kimia Analisis Bogor yang juga akan melaksanakan PKL di lab uppj pertamina jakarta yaitu Asep, Aldi dan Ulan februari. Dari ketiga adik tingkatku itu hanya asep yang ku kukenal  karena sebelumnya pernah meminta info pkl di laboratorium ketika bertemu di kampus, sedangkan dua lainnya tak begitu kukenal. Entah mereka yang ga gaul, atau mereka yang ga terkenal???##@!!!. Lhoo... heheheee
 
Ok by the way, Sudah menjadi kebiasaan tiap tahunnya ada saja yang melaksanakan PKL di Laboratorium ini entah itu adik tingkat atau dari kampus lain. Karena sudah menjadi kewajiban bahwa perusahaan harus turut membantu dalam mencerdaskan anak bangsa selain di bangku sekolahan. Satu minggu kemudian 3 mahasiswa STMIPA juga melaksanakan PKL di lab ini, maka jadilah lab ramai tidak seperti biasanya.  
 
Setelah di supervisi oleh analis senior yang kebetulan saya sendiri, biasanya di minggu pertama dan kedua mereka mengikuti analis yang bekerja sambil menulis cara kerja alat di bukunya masing-masing. Mereka sudah seperti pengawal. Kemanapun analis yang bekerja, mereka berjalan turut ikut di belakangnya, bahkan pernah mereka di kerjai tepat di depan toilet si analis bilang ‘’mau masuk bareng juga ke toilet yu heeee”. Tapi di minggu ke tiga dan ke empat mereka sudah bisa di lepas. Sesekali di pantau atau mereka yang bertanya ketika ada cara kerja yang lupa.
 
Adalah Asep, mahasiswa aka perawakan sedang gelap dan tinggi yang walaupun sudah beberapa minggu di sini, kata-kata ‘bingung’ menjadi menu tambahan di sela-sela pertanyaan atau diskusi. Bahkan, kalo dia ‘bingung’, dia memvoting pendapat dari analis yang bekerja tentang sesuatu yang dia anggap bingung. Dan setelah di voting dia akan jauh lebih ‘bingung’ karena pendapatkita jarang pernah sama, itu karena budaya laboratorium yang terbuka. Dan selalu ku ingatkan kalo bingung baca standar ASTM nya. Setelah itu baru dia paham. Beberapa waktu kemudian setelah membaca ASTM diapun bertanya ‘’Aa, saya bingung nerjemahin ASTM-nya’’ glekkkkkkk!!!!?????!...
 
Lalu, adalah Aldi. Mahasiswa aka Pria kurus putih sedang, pendiam dan kalem. Ia tak banyak bertanya, tak banyak komentar, tak banyak bercanda, dan tak banyak kata. Karenanya sekian tak banyak juga yaaaa heeee. PKLnya adalah membandingkan nilai ash content di kali faktor tertentu dengan nilai Total base number sebenarnya. Karena pengujiannya ash content yang hampir tiap hari di ulang-ulang, dan pengerjaanya berhubungan dengan api yang konstan, maka  dia sudah seperti penunggu api di ruang asam.
 
Kemudian seorang mahasiswi muslimah aka Ulan February namanya. Walau sekarang bulan Apri namanya ngga berubah lho tetep Ulan Februari tdk brubah menjadi Ulan April. Heee. Ia murah senyum tidak sombong baik hati rajin menabung lhooo... (jangan ge er lan yaaa heheee). Pkl nya adalah membandingkan hasil uji Total acid Number antara automatis dan manual. Karenanya hampir tiap hari ketika melihat ia sedang bekerja pastilah tangannya sedang menggoyang-goyang erlenmeyer. Saya melihatnya miris, jauh-jauh dari bogor ke jakarta pkl di pertamina, pklnya titrasi asam basa. Ckckck . Cari yang lebih keren gitu, ada destilasi, Xray, AAS, RON, Automatic Viscosity or yang lain. Di saat teman-teman seangkatannya pkl di tempat lain dengan alat-alat canggih yang ga ada di kampus. Kasihan erlenmayernya tiap hari di cekik lehernya heeeeeee
 
Selanjutnya adalah 3 orang mahasiswa STMIPA. Ada yang berbeda untuk 3 mahasiswa STMIPA ini, secara teknis Oprasional mereka di bawah bimbingan Analis yang sudah meraih gelar S1. Dan secara materi di bawah bimbingan Karyawan yang di tunjuk Kepala Lab.
 
Pertama, Tata Mulyadi namanya. Untuk pertamakalinya mungkin, baru di lab ini ia di panggil Aziz OVJ.  Cara bicaranya tidak gagap memang,  tapi suara dan wajahnya katanya mirip, plus sikap inocentnya ketika diskusi yang membuatnya lucu. Ia Lahir dan besar di Karawang, SMP di tasik SMA dan Kuliah di bogor dan sekarang di jakarta. Karena kehidupan yang Nomaden tersebut, walaupun di lab ia di tugaskan untuk konsentrasi di bidang pelumas tapi waktunya lebih banyak di habikan di bidang BBM. Malah kebiasaan barunya datang cepat, pulang lambat. Kebiasaan yang baik. Mendingan di lab dari pada di kosan katanya. Di Lab ber AC heeee.....
 
Kemudian peserta selanjutnya adalah dua orang muslimah Siti Sadiah dan Aan Andriani. Keduanya bukanlah peserta PKL seperti biasanya, lebih tepat bisa di bilang Magang.  Satu di antara keduanya sayalah pembimbing oprasional di lab, khusus pengujian Bahan Bakar Penerbangan atau biasa di sebut Avtur.  
 
Di akhir tulisan ini ada dua peserta yang sudah lebih dari satu tahun PKL di Lab ini, entah karena betah atau karena merasa bersalah untuk berhenti PKL karena memecahkan barang barang lab yg harganya mahal mahal (padahal pecah g perlu di ganti) atau mencari segenggam berlian atau mencari seember oli, atau rindu suasana Lab yang bersahabat bersaudara atau mungkin kangen dengan orang-orang lab yang cantik, ganteng , baik hati, tidak sombong, pandai menabung istiqomah untuk jailin orang. Heeeee. Dua mantan siswa/mahasiswa tersebut adalah Esha Fitria dan Arliansyah yang pasti masih di lab. Puluhan peserta PKL boleh datang dan pergi tapi mereka berdua masih setia dengan Lab Uppj ini heeeee.........
 
Sekian.................. 
Guruh Akbar, ST
26 April 2012 Jam 5.41 pm
 
 

Energi Passion : Hidup demi Cita dan Cinta

Manusia adalah Gabungan dan Akumulasi kepribadian orang orang, lingkungan, ilmu, amal dan waktu selama bertahun tahun. Di situlah manusia mencari jati diri titik keeimbangan bandul kehidupan. Tulisan ini terinspirasi sebuah tulisan sahabat saya Eko wardaya ‘’Tentang Passion : Mengorbankan atau mengobarkan Cinta’’.
 
Terlintas setelah membaca tulisan tersebut sebuah pertanyaan : Dari manakah Passion itu di dapat ? kemudian saya mencari di relung ingatan di waktu lalu. Dari manakah saya mendapatkan passion tentang sesuatu. Saya mencari diserpihan serpihan mimpi ketika SD karena waktu itu lah saya sadar untuk memulai mimpi, kemudian sayapun mengingat ingat di sudut SMP, ternyata tak banyak saya menorehkan mimpi di sudut sudut ini.

Lalu sayapun menelusuri jenak jenak SMA, disinilah Mimpi itu di siapkan, dibangun dan di tulis untuk  kemudian melangkah setapak demi setapak, sedepa demi sedepa dan masih takut untuk berlari. Mimpi masih mengambang di atas kertas.

Pertarungan Mimpi menembus ITB melupakan mimpi mimpi itu, biarkan ia di atas kertas. Ku tembus satu mimpi ini selebihnya akan mengikuti. Itu denyut motivasi yang merubah menjadi Ambisi bahkan terlalu ambisius demi meraihnya. Tembus memang, tapi tak sesuai harapan. Beruntung di masa mengambang itu ku bertemu seorang Dosen ITB, yang menjadi seorang Pengajar dan pendiri di sebuah bimbingan belajar asal Bandung bergambar Gajah duduk membawa pena. Karna hampir semua instruktur disini mempunyai kemampuan mengajar dengan sangat menyenangkan, memotivasi dan menghibur.

Disaat api ambisi itu terus dan terus membara, sampai lupa makan – lupa tidur bahkan yg kuingat pernah sehari tidur hanya dua jam saja selama berminggu-minggu, dan begitu asik mengerjakan ratusan soal soal latihan, ya sangat demikian asik dan tidak merasa terbebani dengan ratusan soal yang di beri instruktur.

Dosen Fisika itu mengajar hanya satu kali dari 2 bulan bimbel, bahkan tak banyak soal yang dia bahas. Dia hanya banyak bercerita, di penghujung ceritanya dia berkata

‘’Bapak tahu adek adek datang kesini (kebandung) dari seluruh indonesia bukan sekedar untuk Bimbel semata, ada cita cita yang akan di kejar entah atas kehendak sendiri atau keinginan orang tua’’.

‘’Tapi apapun motivasinya sejak saat ini jangan lupa bahwa capaian apapun tak ada artinya tanpa Cinta. Begitupun kalau kita melupakan cita cita dan tidak mempunyai capaian apapun maka Cinta tidak ada artinya, ia tak mampu menjadi bara api untuk meraih cita. Maka adek adek ku hiduplah dengan Cita dan Cinta’’.

Kemudian ia bercerita, kalau sukses nanti jangan melulu mementingkan karier pekerjaan ataupun karier akademisi jangan lupa mencari pasangan hidup, jangan lupa juga mensukseskan anak anak kita, ataupun lingkungan yang membutuhkan tenaga dan pikiran kita karena tidak semuanya mendapatkan anugrah dan kemampuan untuk bisa kuliah dan saat semuanya sukses mencapai surga,  saat itulah perjuangan itu selesai.

Kata katanya menjadi penyejuk dari Ambisius yang menjadi-jadi dan tetap tidak mengurangi tempo irama pembelajar. Justru mempertajam definisi mimpi. Dan dari kata-katanya menjadi penenang ketika ITB ku pinggirkan dan memilih kampus lain, tapi tanpa harus frustasi. Kemudian tetap bertahan dalam rell rangkaian Gerbong MIMPI.

Terakhir saya mulai mengambil Ibrahnya, hampir semua alasan yang menjadikan saya Berambisius menembus ITB telah kuraih tanapa harus berada disana.

Tentu saja berada disana tetap ku simpan dalam catatan sejarah mimpi-mimpiku. Mungkin istriku, mungkin adiku, mungkin anaku, mungkin cucuku, mungkin juga aku. Tetap Kusimpan mimpi itu dan Membiarkan Tangan Allah bekerja, semuanya atas nama Cinta. Biarkan saja.

Jadikan Cinta menjadi penggerak dan pemanas bara api cita-cita, dan jadikan cita menjadi manifestasi atas Cinta. Hiduplah demi Cita dan Cinta.

Hobi yang disertai cinta ia akan produktif, banyak sudah entrepreneur yang memulai dari hobi kemudian dari situlah dia bisa menafkahi banyak keluarga cinta yang penuh cinta. hobi disertai cinta ia akan produktif.
Ada banyak Energi sebenarnya, beberapa sudah di terangkan dalam buku Cahaya diatas Cahaya tetapi sebuah statment simple ini tentu akan lebih diingat di kala kehilangan arah.

Disaat kita sering kehilangan arah diantara gedung gedung tinggi bertingkat,
Di saat kita sering kehilangan arah disaat dalam semerawutnya jalanan ibu kota, atau
Disaat kita sering kehilangan arah padahal belahan bumi sering kita lalui atau
Justru karena semua itulah kita sering loncat loncat dalam meraih mimpi, maka jangan lupakan mimpi yang pernah di tuju.
Simpanlah dahulu. Ia akan terakumulasi beserta mimpi dan cita cita lain. Bagaimana caranya ? Hidup demi Cita dan Cinta biarlah Allah yang maha berkuasa atas Doa doa hambanya, karena doa tidak akan tertolak.

Sumatra Selatan 290613 Guruh Akbar, ST

Alexandria i'm in Love







Pagi tadi aku masih di Alexandria, Mesir. Kota yang eksotis, Negri para Anbiya. Dan kini aku berada di Paris Prancis. Di mesir aku menghadiri undangan Entrepreuner Social dan Teknologi dari Indonesia yang kuliah di luar negri dari persaudaraan Muslim sedunia untuk Era Baru.  3 jam perjalanan menuju paris prancis. Paris bulan Agustus memasuki musim dingin.  Pohon-pohon berbungakan salju, berdaunkan salju, berantingkan salju. Jalanan berlapis salju. Rumah beratapkan salju. Dan menar eifel yang tinggi kokoh menjulang bukan lagi besi sebagai penopangnya tapi, salju.

 
Sore ini, suasana begitu hening di atas Aprtemen Avixena, berada tepat di depan Menara Eifel yang tersohor itu. Di koridor luar lantai 8 aku duduk sendiri menatap dari kejauhan, menara yang menjadi kebnggaan Negara Prancis. Di liputi salju yang turun dengan perlahan, di terbangkan oleh angin dingin dan lembut,. Butiran-butiran putih nan halus itu menjadi pemandangan yang menakjubkan bagi orang bermusim dua. Langit seperti memberikan anugrah dan perayaan kepada Menara yang menjulang tinggi  dengan salju-saljunya ini.
 
Dibawah menara, terlihat orang-orang berselimut tebal berfoto bersama, sembari di hujani salju tipis, dan lembut. Yang tak mempedulikan dinginya sore hari ini. Suhu udara terus menurun, jam 3 sore waktu paris sudah menunjukan 4 derajat celcius. Ashar belumlah tiba, jadwal Ashar pukul 04.05 waktu paris. Pandangan kutajamkan kedepan. Putih berkabut, jarak pandang tak mampu menembus menara eifel yang gagah ini. Salju terus bertambah lebat. Sungguh damainya suasana di sore ini, bahkan tak terasa, sebenarnya badan telah menggigil kedinginan meki berjaket tebal.
 
Suasana damai ini pernah kurasakan ketika pasca SMA menunggu pengumuman Kimia ITB dan  Geofisika ITB atau AKA Bogor. Saat itu dari pagi hujan rintik tak berhenti. Selepas Dzuhur sekitar pukul 2 sore hujan semakin deras. Aku duduk di pelataran samping rumah lantai atas menhadap ke persawahan yang luas. Juga dapat melihat ke belakang sawah sawah yang bepetak-petak becek sehabis panen. Di ujung persawahan bukit-bukit berjajar, dan di jajaran terakhir gunung Ciremai menjulang tinggi, gagah bukan kepalang, dialah benda teringgi yang kulihat saat itu yang menapak bumi.
 
Aku duduk sambil membaca sebuah buku Negri Seribu Satu Malam dan Petualangan Sinbad. Aku membaca
belumlah genap satu lembar, kilat menyambar-nyambar di iringi suara petir yang menggelegar. Tapi di sini suasana masih hening. Baru satu halaman pikiranku sudah melambung tinggi, mata menatap persawahan di samping dan di belakang rumah di iringi derasnya hujan.
 
Negri seribu Satu Malam ada di depan Mata, dan akulah Sinbadnya. Sawah-sawah luas ini seharusnya tidak sekedar menghasilkan padi, apalagi hanya dua kali setahun. Sawah-sawah yang luas ini di samping dan di belakang rumah seharusnya tidak sekedar ladang satu kali tanam. Setelah masa panen, di bajak, di tanam, di panen, di bajak ditanam dan di panen begitu dan begitu setrusnya. Dan begitu pula kehidupan para petani tak pernah meningkat. Hanya di miliki oleh pemilik modal.
 
Aku ingin suatu saat, persawahan luas ini. Di temani perbukitan dan Gunung ceremai yang menjulang tinggi bukan sekedar persawahan biasa. Tapi bisa menjadi Industri Wisata Agro Bisnis. Jalan panjang depan rumah yang di himpit dua aliran sungai adalah jalur alternatif menuju ke Jawa Tengah. Apalagi sekarang sudah ada jalan tol yang melintas dari kanci sampai Cilacap. Tol di atas persawahan, bisa menjadi media Promosi tanpa biaya. Dengan melihat ke sekitar tol para pengendara dapat melihat keindahan Wisata Agro yang menjadi mimpiku.
 
Tepat di samping rumahku sepanjang jalur alternatif ini bisa didirikan ruko ruko yang bisa di jadikan media promosi dan jualan buah-buahan atau soufenir. Di belakangnya adalah perkebunannya itu sendiri. Ada mangga yang menjadi andalan Cirebon atau indramayu. Rambutan juga bisa tumbuh disini, semangka tiap tahun menjadadi aset kecamatan. Duku, jambu biji, jambu air, lemon atau buah –buahan lain bisa tumbuh disini. Buah-buahan khusus yang sensitif cuaca panas bisa di buatkan sistem tanam yang berbeda, jaman sekarang itu manipulasi bibit adalah perkara mudah. Jauh di belakang perkebunan ini bisa di buatkan peternakan sapi perahan sebagai salah satu andalan wisata ini. Bahkan saat ini peternakan ayam sudah ada di sini. Bisa di buatkan wisata pacuan kuda sebagai bagian dari pembelajarn bagi mayarakat bahwa belajar berkuda adalah Sunnah Rasulullah.
 
Di depan ruko-ruko, di sebrang jalan bisa dibuatkan hal yang sama,perkebunan dengan aneka macam sayur di tanamnya. Di tengah perkebunan itu di buatkan Masjid dan Pesantren yang menjadi satu kesatuan dengan Perkebunan. Hemmm mungkin istilhnya sekarang Eco Pesantren. Pesanternya adalah seperti kebanyakan pesantren umumnya atau bisa di buat seperti pesantren Virtual Vilagge di mana selain pembelajaran Fiqih dan Aqidah tentu binis dan Kepemimpinan, ilmu peternakan, pertanian yang bukan saja untuk para santri tetapi juga untuk masyarakat sekitar.
 
Pesantren bisa di jadikan tempat pelatihan yang produktif sebagai pengembangan daerah, dan menjadi satu kesatuan antara masyarkat petani, pedagang, santri ataupun pemilik modal. Beberapa daerah memang punya Taman buah, atau wisata Agro, tapi sedikit yang menggabungkan Eco pesantren dan Entrepreneur sosial. Sehingga Negri Seribu Satu malam Modern akan hadir. Yaa memang dan pasti bisa!!! hanya saja aku tidak tahu kapan dan bagaimana mewujudkannya, sedang aku kini berada di paris di sibukan dengan belajar dan kuliah mengambil program S2. Yaa  walau aku berada di sini, seperti tidak percaya, ternyata bisa sampai di tanah Eropa  untuk kuliah.
 
Benarlah kata Ust Anis Matta “Bahkan Dunia yang sebegitu Luas Sudah Seperti kampung halaman yang sudah tidak ada sekat lagi di dalamnya”. Dan Aa Gym dalam ceramahnya pernah berkata ‘Jika menginginkan Dunia mintalah kepada Allah dan setelah mendapatkannya tetaplah di genggam dan jangan di masukan dalam hati”. Yaaa biarlah hati ini tetap di penuhi oleh Cintanya Allah SWT

‘Assalamualaikum Buya’
 
‘ waalaikumsalam, Subhanallah kau mengagetkanku cantik’. Istriku menghampiriku dan sambil tersenyum manis  memberikan secangkir kopi hangat. ‘Terima kasih cantik’. Telah 9 bulan lalu aku menikahinya dan sekarng ia sedang hamil 6 bulan. Ia bahkan sudah hafal 2 juz Al Quran karena ketika menikah denganku, aku mensyaratkan dalam biodataku untuk
 hafal 1 juz Al Quran dan selama 9 bulan ini hafalannya terus bertambah sampai 1 juz berikutnya. Begitupun aku, sebelum menikah aku targetkan hafal 1 juz Al Quran sebelum akhirnya melamarnya.

‘Sudah waktunya Ashar Buya, yuk kita Shalat, setelah shalat tulislah apa yang baru buya pikirkan’........
Ku seruput kopi hangatnya. Badan yang sebelumnya kedinginan kini terasa hangat. Kemudian kuletakan di atas meja.
‘Heeee, kau tau saja cantik. Oke... yuu!!!’...........


11 November 2011 guruh.akbar,st